MAJALAYA, BEREDUKASI COM — MENJADI Pengemudi Ojeg tidaklah hina tapi mulia dihadapan NYA. Bahkan menjual jasa dengan menggunakan sepeda motor, adalah pilihan akhir sulitnya mencari rupiah dan pekerjaan disaat musim pandemi Covid-19. Sementara tuntutan kebutuhan setiap hari tak bisa ditunda-tunda.
Demikian diakui Ajat (48) seorang Pengemudi Ojeg pangkalan asal Kampung atau Desa Cipaku, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dikatakannya, menjadi Buruh Jasa Pengemudi Ojeg adalah pilihan akhir dalam mencari penghasilan guna menghidupi keluarganya.
‘Naon deui atuh Kang padamelan nu tiasa digarap. Dugi danget ieu kan, sesah milari padamelan teh. (Apa yang bisa diperbuat saat mencari pekerjaan sulit. Ya inilah pekerjaan yang bisa dilakukan, begitu Kang),’ kata Ajat dalam logat Sunda-nya.
Diakuinya, dirinya menjadi Pengemudi Ojeg dilakukan sejak dua tahun lalu. Yang sebelumnya memiliki pekerjaan Buruh Pabrik.
:Nuju harita mah abdi damel di pabrik. Saatos aya PHK alatan Covid-19, abdi nganggur. (Dulu saya bekerja di pabrik namun setelah ada PHK akibat Covid-19, saya sempat nganggur),’ cetusnya.
Saat dirinya bekerja di Pabrik, akunya, hasil dari sebagian gajih ditabung hingga bisa membeli satu unit sepeda motor yang kini digunakan untuk ngojeg.
‘Alhamdulillah ku ayana motor ieu abdi tiasa gaduh panghasilan, sok sanaos saalit ge. (Alhamdulillah saya memiliki kendaraan motor dan bisa digunakan untuk usaha meski hasilnya sedikit),: imbuhnya lagi.
Untuk memulai mengojeg, kata Ajat, mulai start pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB. Tarif yang dipasang setiap kali mendapat penumpang, dirinya tidak memasang harga.
:Ieu mah kumaha kasaen penumpang we Kang. Tapi maenya jarak tebih masihan limarebu. (Tergantung keikhlasan penumpang tapi kalau jarak jauh memberi ongkos limaribu rupiah, itu tidak masuk diongkos, Kang),” tuturnya lagi.
Diakuinya, persaingan ojeg online dengan ojeg pangkalan tidak berpengaruh. Karena di wilayahnya kekedairan Ojeg Online kurang.
‘Seuseueurna Ojeg Pangkalan Kang di Majalaya mah. Aya eta ge ojeg Online, nya kitu tea lian ti saalit nya ucing ucingan. (Kebanyak di wilayah Majalaya pengemudi ojeg pangkalan. Kalaupun ada ojeg online itu bermain kucing-kucingan),’ pungkasnya. (Ombik).