Garut, BEREDUKASI.Com — “ALHAMDULILLAH tanggal 25–26 Januari 2020, Allah SWT sudah memberikan kelancaran kepada Muslim Bikers United (MBU). Untuk melaksanakan kegiatan Bikers Religi Ecocamp,” papar Agin, selaku Sekjen MBU, membuka obrolannya.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh MBU ini berupa :
– Penyuluhan kepada petani dengan materi : Sejahtera dengan Bertani, Petani Cinta Konservasi dan pengenalan Biokonversi Sampah Organik dengan Maggot.
– Religi Camp (Tadarus, Qiyamulail di tengah hutan, Muhasabah)m
– Tanam pohon.
Kegiatan ini mendapat dukungan luar biasa dari BBWS Cimanuk Sisanggarung PUPR, LSM Cimanuk Waluya, Perhutani, SDA PUPR Garut, Forum DAS Cimanuk dan masih banyak lagi.
Petani adalah penghasil tanaman pangan yang dibutuhkan oleh manusia. Sayangnya, karena kurangnya ilmu, desakan ekonomi, petani punya andil besar dalam kerusakan-kerusakan hutan. Salasatunya di Garut, sehingga timbul bencana alam. Kita tidak menyalahkan petani, tetapi fakta yang ada. Pertanian banyak yang merusak lingkungan karena cara-cara yang salah. Diantaranya pembuatan Terasering yang salah, bertanam di lereng yang curam/sangat miring, penggunaan pestisida serta ektensifikasi. Bahkan pola bertani yang membuka hutan dan berpindah-pindah. Maka tidak aneh, di tengah hutan larangan, bisa kita temukan petani menanam sayuran dll.
Banyak pula diantara kita yang juga turut andil merusak lingkungan, yaitu tanpa peduli memakan makanan yang dihasilkan dari kerusakan hutan. Ketika mereka diajak bicara, jawabannya “Ah biarin saja, yang merusak hutan kan petani, buka kami sebagai konsumennya”.
.
Muslim Bikers United memiliki kesadaran atas pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Tergerak untuk melakukan perubahan walaupun mungkin tidak seberapa. Tetapi walaupun sedikit, MBU yakin ini adalah bagian dari amar maruf nahi munkar, mengajak berbuat kebaikan.
MBU sepenuhnya juga menyadari, hobby touring menjadi salasatu penyumbang emisi karbon. Sehingga menanam pohon adalah kewajiban dalam menyerap karbon dan sedekah oksigen bagi ummat manusia. Bumi dan seisinya, diberikan Allah SWT bukan tanpa syarat, tetapi kita harus sadar, bahwa alam ini kita pinjam dari anak cucu kita.
.
Petani-petani yang diberi peserta penyuluhan sangat bersemangat untuk mengubah hidupnya dengan pola bertani yang ramah konservasi. Mereka ingin belajar bagaimana hidup sejahtera dari bertani, sambil menjaga alam. Insya Allah, selepas kegiatan ini akan ada lanjutan kegiatan pelatihan-pelatihan untuk mencerdaskan para petani.
Tanam Pohon Kurangi Karbon.
Jangan Wariskan Air Mata, tapi Wariskanlah Mata Air.
Tetapi sujud dan cucurkan air mata di hadapanNya, untuk melembutkan hati. (Ris).