Jakarta, BEREDUKASI.Com — KEARIFAN Lokal memberi pengaruh positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai tradisi yang tumbuh telah teruji dan menjadi sumber nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
“Karena itu, pentingnya terus melestarikan nilai-nilai budaya lokal sebagai sarana pembentukan jatidiri bangsa melalui kesadaran sejarah dan kesadaran budaya,” ujar Bupati Sidoarjo, H. Syaiful Illah, SH, M.Hum, pada acara pergelaran Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur, di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, beberapa waktu lalu.
Budaya lokal, lanjut Syaiful Illah, jangan sampai hilang.
“Jangan sampai kesenian dan budaya kita tenggelam di bawah dominasi budaya asing. Melalui acara seperti ini kita harapkan seni budaya berbasis lokal tetap eksis dan menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain di dunia,” harapnya.
Kabupaten Sidoarjo, terang Syaiful Illah, memiliki banyak potensi. Dari mulai potensi bersifat ekonomis, maupun potensi Seni Budaya yang menjadi unggulan daerah. Dari mulai produk makanan, kerajinan, fashion, arsitektur, tulisan, pertanian, kelautan, kedirgantaraan dan masih banyak lagi.
“Pergelaran ini sangat bermanfaat bagi pengembangan potensi Kabupaten Sidoarjo. Dalam mengembangkan kreativitas baik melalui kreatifitas seni, maupun produk- produk kerajinan. Selain dapat menggelar berbagai seni pertunjukan, juga ada pameran produk unggulan dari UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Sidoarjo,” ujar Syaiful Illah.
Duta seni Kabupaten Sidoarjo menampilkan tari pembukaan “Remo Munali Fatah” dan Tari “Banjar Kemuning” yang dibawakan oleh para Penari dari Sanggar Kreasi Dance Sidoarjo, pimpinan Budi Alfan.
Disusul kemudian penampilan dan kumandang lagu-lagu daerah (Campursari), antara lain, lagu “Petis Sidoarjo”, “Kupang Lontong Yo”, “Lontong Cecek” serta lagu Campursari lainnya.
Mengakhiri lawatan budayanya, Duta Seni Kabupaten Sidoarjo menampilkan Drama Tari bertajuk “Balada Raden Ayu Putri Ontjat Tondo Wurung”. Mengisahkan tentang semangat memperjuangkan kebenaran, yang membutuhkan pengorbanan. Tidak hanya jiwa dan raga, melainkan harta benda, harkat dan martabat.
Para seniman yang terlibat di pergelaran ini, antara lain Dra. Wahyu Utami, M.Si (Ide Cerita/Gagasan), Hendro Novi P, (Penulis Cerita), Krisno Yuni P (Sutradara), Liwon Kuswanto (Asisiten Sutradara), Dwi Prihatini (Penata Tari), Hendro Novi P, (Penata Musik), M. Hasan (Penata Panggung), Dias (Penata Artistik), Aditya Prisma (Penata Kostum dan Penata Rias), serta didukung puluhan Pengrawit, Penyanyi dan Penari.
Duta Seni dari Kabupaten Sidoarjo ini di bawah pembinaan langsung Bupati Sidoarjo, H. Syaiful Illah, SH, M.Hum. Selaku Penasehat, adalah Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, Drs Djoko Supriyadi. Penanggungjawab Dra. Wahyu Utami, M.Si (Kepala Bidang Pariwisata Kabupaten Sidoarjo), serta Hendro Novi P, bertindak sebagai Pimpinan Produksi.
Turut menyaksikan pergelaran ini, Wakil Bupati Sidoarjo, H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, Drs. Djoko Supriyadi, dan Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengelolaan Anjungan Badan Penghubung Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur, Samad Widodo, SS, MM.
Hadir juga Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo, Drs. H. Achmad Zaini, MM, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Usman, M.Kes, penyanyi dan musisi, Sonny Josz yang Populer lewat lagu Campursari, Sri Minggat. Serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, para warga dan pengurus Pawarta (Paguyuban Warga Jakarta) asal Jawa Timur.
Bertindak sebagai Juri Pengamat Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur adalah, Suryandoro, S.Sn (Praktisi dan Pengamat Seni Tradisi), Eddie Karsito (Wartawan, Penggiat Seni & Budaya), Dra. Nursilah, M. Si. (Dosen Seni Tari Universitas Negeri Jakarta), dan Catur Yudianto (Kepala Bagian Pelestarian dan Pengembangan Bidang Budaya TMII).
Penampilan Duta Seni Daerah dari Kabupaten Sidoarjo, menjadi bagian akhir pertunjukan kesenian daerah. Karena selama Bulan Suci Ramadhan ajang apresiasi Anugerah Duta Seni dan Budaya Jawa Timur ini istirahat sementara.
Acara kembali digelar di bulan Juni 2019 mendatang, dengan menampilkan Duta Seni Daerah dari Kabupaten Pacitan (16/06/2019), Kabupaten Banyuwangi (23/06/2019), dan Kabupaten Magetan (30/06/2019). (HKS)