Jakarta, BEREDUKASI.Com — MASYARAKAT banyak yang belum memahami asupan gizi selama menjalani Ibadah Puasa. Sehingga yang terjadi salah kaprah dan mejadikan serba kelebihan yang masuk kedalam tubuh. Karenanya untuk mengedukasi masyarakat perihal kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh selama menjalani Ibadah Puasa.
Adalah Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia), kali ini menggandeng LiniSehat, Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI) dan Departemen Gizi Masyrakat FEMA IPB University (Gizi FEMA IPB), meluncurkan kegiatan Bhakti PERGIZI PANGAN.
Acara yang digelar secara Online dengan tema akronim, “Cerita Mami Keren” (Ceramah dan Diskusi Seputar Makanan Minuman Kesehatan Ramadan dan Lebaran) ini. Bertujuan memberi informasi aktual berbasis bukti sains terkini kepada masyarakat.
Pada hari pertama Prof. Dr. Hardinsyah MS, selaku Narasumber “Cerita Mami Keren” menjelaskan perihal apa saja yang dibutuhkan agar tubuh tetap Fit menjalani Puasa sepanjang hari.
Yang pertama, kata Ketua Umum Pergizi Pangan ini. Masyarakat yang mau menjalankan Ibadah Puasa, perlu mempersiapkan Fisik, Mental, Emosional dan Spiritual dengan baik. yang Ke-Dua menyambut datangnya bulan Suci Ramadan dengan Syukur, Senang dan Bahagia. Lita bisa kembali memasuki Ramadan dan Beribadah. Lalu yang Ke-Tiga, tetap kerja dan aktifitas fisik dan olahraga. Tetapi dengan mengurangi berbagai aktifitas yang sangat berat dan mengucurkan banyak keringat. Agar bisa berpuasa dengan baik. Yang Ke-Empat titik kritis Utama yang perlu dikemdalikan adalah saat Berbuka, Makan Malam dan Sahur.
Berbuka hanya sekedarnya dengan buah manis atau kudapan manis dan minum. Misal 1-3 buah kurma atau 3 potong Kubus Pepaya atau Sepotong Semangka atau Sebuah Pisang, kemudian lanjut minum 1-2 Gelas Minuman. Untuk yang Ke-Lima setelah setengah jam kemudian, baru Makan Malam dengan Prinsip Isi Piringku (Anjuran Kemenkes) yang diberbanyak Sayur dan Lauk Pauk, disertai minum dan berhenti sebelum kenyang.
Sementara untuk yang Ke-Enam Sahur menjelang Imsak bagai Sarapan Sehat yang biasa dilakukan, tapi dikonsumsi lebih dini. Jangan lupa minum air putih.
Apabila ada yang mengalami keluhan kesehatan, konsultasikan dokter atau ahlinya. Bila pangan tak mencukupi dan kerja berat maka perlu minum Suplemen.
“Yang sering terjadi di masyarakat dalam menghadapi Puasa salah kaprah, perihal kebutuhan gizi saat Buka Puasa. Sudah minum Teh Manis, Kolak, Kurma atau Kudapan lain yang seba manis. Padahal untuk Buka Puasa Pertama, cukup Teh Hangat dan Kurma 3 Buah. Semua itu karena kekurang pahaman masalah gizi,” jelas Prof. Dr. Hardiansyah MS, yang menjabat Pergizi Pangan ini.
Untuk itu, setelah sukses melaunching Program Bhakti PERGIZI PANGAN bagi Negeri berupa Layanan Edukasi dan Konsultasi Konsumsi Pangan Aman, Bergizi, Hidup Sehat Bugar (LEKKA BERGIZI BUGAR). Beberapa waktu lalu dan saat ini tengah dilaksanakan oleh 240 Relawan Se-Indonesia dari Aceh sampai Papua.
Pergizi Pangan perlu terus memberikan pencerahan soal gizi, kepada masyarakat dengan menggelar Ceramah secara Online.
“Acara “Cerita Mami Keren” ini bertujuan memberikan informasi aktual, berbasis bukti Sains terkini kepada masyarakat bagaimana mengelola makanan, minuman dan gaya hidup dalam mempersiapkan Puasa, saat dan setelah Bulan Puasa. Serta cara meraih berbagai manfaat Kesehatan Puasa selain sebagai Ibadah,” terang Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia,
“Cerita Mami Keren” disiapkan sebanyak 40 Episode. Tayang setiap hari, pukul 12.50–13.50 WIB dengan Topik menarik di setiap Episode.
“Tayangan lansung (Live) melalui perangkat Zoom dan membangun interaksi antara Narasumber dengan Moderator dan Peserta,” terang Hardinsyah.
Sesuai nama acaranya, “Cerita Mami Keren” menampilkan dan menjawab permasalahan keseharian kita yang menarik dan keren. Melibatkan para Narasumber berpengalaman yaitu para Guru besar yang ahli dibidangnya.
“Narasumber didampingi Moderator dan Host dari kalangan milenial yang juga Akademisi dan Praktisi Muda dari Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB University, PERGIZI PANGAN Indonesia, ISAGI dan Linisehat,” ujar Hardinsyah.
Berbagai topik menarik dan jadwal acara “Cerita Mami Keren” sebanyak 40 Episode dapat diakses melalui www.liniseht,com/cmk
Masyarakat secara luas dari seluruh Indonesia dapat mengikuti acara ini dengan ID 827 0637 0838 dan Password 053020. Peserta diperbolehkan masuk pada acara Online ini pukul 12.50-12.05.
“Kami mohon maaf tidak melayani peserta yang telat masuk,” papar Ketua Panitia “Cerita Mami Keren” *Firda Sabrina STP*
Menurut Ketua Umum ISAGI, *Muhamad Nur Hasan Syah, SGz MKes,* Topik menarik yang disajikan adalah seputar makanan, minuman dan kesehatan yang diperlukan menjelang, saat dan setelah Puasa sesuai perkembangan Ipteks Gizi terkini.
Contoh-contoh topik yang dibicarakan adalah dari masa ke masa, berbagai jenis puasa, kiat sahur dan berbuka, gizi dan keamanan pangan selama Puasa dan Lebaran.
“Bagaimana memanfaatkan momen Puasa ini untuk mengendalikan lemak tubuh, berat badan, gula darah dan kolesterol. Meningkatkan imunitas dan kesehatan, kiat gizi hemat dikala Puasa dan Lebaran. Kiat makan minum sehat saat Lebaran, kiat dan manfaat Puasa Syawal dan Puasa Berselang (Intermittent Fasting) Pasca Lebaran, Manfaat Zakat dan Berbagi. Dan topik-topik menarik lainnya,” terang Muhamad Nur Hasan Syah.
Ketua Departemen Gizi Masyarakat, *Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati MSi,* menyampaikan terima kasih dengan adanya kolaborasi bersama PERGIZI PANGAN Indonesia, ISAGI dan LiniSehat dalam menebar manfaat dari Ilmu Gizi kepada masyarakat luas.
“Kebetulan bulan Ramadan kali ini kita dalam suasana Pandemik Covid-19 dan bekerja dari rumah. Sehingga salasatu cara yang bisa kita lakukan adalah berbagi Informasi Gizi melalui Online seperti ini,” jelasnya.
Secara khusus Sri Anna, juga menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Hardinsyah MS.
“Beliau merupakan salasatu Guru Besar Ilmu Gizi Yerbaik di Indonesia bahkan di dunia. Beliau yang telah menginisiasi dan merancang acara ini dengan Akademisi dan Praktisi Muda. Dan melibatkan para Profesor Ilmu Gizi dan Ilmu Pangan dari Deperteman Gizi Masyarakat FEMA IPB University,” terangnya. (Buyil).