Surabaya, BEREDUKASI.Com — PERCAYA diri, punya mimpi dan niat baik, berani memperjuangkan ide jadi kenyataan, memegang etika dan ihlas, menghargai waktu,L dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.
Ya…. itulah rangkuman kunci sukses beberapa pengusaha muda — Mahmudi Fukumoto (Pengusaha Jepang asal Tulung Agung, Jawa Timur), Angki Trijaka (IeSPA), Gigih Septianto (secare.id), Kamidia (Kreatif industri), di depan para generasi milenial, baik pelajar, mahasiswa, hingga pelaku start up, di Garden Palace Hotel,Surabaya, Kamis (7/2/19).
Acara yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bertajuk Seminar Nasional Media : Yang Muda yang Berarya : Generasi Milenial Optimis Menyongsong Revolusi Media Digital”, dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2019 di Surabaya dan Moderato Rizky Mohamad Fikar, diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) di akhir masa jabatannya.
Pengusaha Mahmudi Fukumoto yang tercatat sebagai salasatu pengusaha Indonesia yang cukup sukses di Jepang. Waktu kecilnya di Tulungagung sering tidak bisa makan tiga kali sehari, merintis usaha di negeri sakura itu sebagai kuli batu. Berkat kerja keras, gigih, rajin ibadah, maka lulusan Madrasah Aliyah ini. Sekarang memiliki beberapa perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor, travel dll. Selain itu dia dipercaya oleh perkumpulan UMKM di Jepang, sebagai Presiden IJS (Indonesia Japan Solution), yang di dalamnya berisi pengusaha-pengusaha UMKM Jepang.
Menanggapi peryataan Wagub Gus Ipul, bahwa menurut hasil penelitian orang Indonesia hanya 7 menit sehari tidak pegang ponsel. Sedangkan orang asing hanya 3,5 jam sehari pegang ponsel. Berdasarkan pengalaman dia bekerja di Jepang, memang benar tak banyak waktu bisa main ponsel
“Dalam bekerja seseorang diatur oleh waktu yang ketat,” katanya.
Mereka menyarankan, bagi milenial yang mau memulai usaha, penting untuk punya mimpi. Seperti yang dilakukan Angki Trijaka saat membangun IeSPA, juga niat baik. Agar dengan IT dan ide-idenya bisa membantu banyak orang seperti yang dilakukan Gigih Septianto dengan usahanya WeCare.
Selain itu perlu trampil memadukan media sosial, dengan kreasi-kreasi 10 Langkah Kedepan. Sehingga tidak takut ditiru, seperti yang dilakukan Nadya Kirana, Afina Candarini dan Istafiana Candrarini (tidak hadir) dengan produk fesyennya “kamidia” yang kini brandnya jadi “kami” saja. (*)