JAKARTA, BEREDUKASI.COM — KARYA Sastra dan Industri Kreatif, sama-sama berbasis pada Talenta dan Kreativitas. Keduanya bernuansa Budaya.
Demikian antara lain disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, saat menghadiri acara pengumuman ‘Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021’ di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu, 15 Desember 2021.
Sebagai Karya Sastra, Puisi, kata Iwan Henry Wardhana, cukup digemari masyarakat. Hal inilah menurutnya yang menjadi concern Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung para Seniman, Sastrawan Penggiat Puisi agar terus mengembangkan bakatnya.
Kepenulisan, kata Iwan, merupakan kemampuan potensial yang sangat fleksibel masuk dalam ranah 16 Subsektor yang ditetapkan Pemerintah sebagai bagian dari Sektor Ekonomi kreatif.
‘Simbiosis mutualisme. Penciptaan Karya Sastra (Puisi) lebih diorientasikan pada kepentingan Literer (Kesastraan). Sedang Industri Kreatif lebih diorientasikan pada Kepentingan Pasar. Ekosistem inilah yang harus kita jaga marwahnya secara berimbang,’ ujarnya.
Panitia Penyelenggara ‘Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021’ menetapkan tiga pemenang, Juara 1, Nanang R. Supriatin (Jakarta), Juara 2 Isbedy Stiawan ZS (Lampung), dan Juara 3 Tri Astoto Kodari (Pare-Pare Sulawesi). Juri terdiri dari Jose Rizal Manua, Dr. Sunu Wasono dan Acep Zamzam Noor.
Pada kesempatan tersebut Jose Rizal Manua, selaku Ketua Dewan Juri menyampaikan, ada 307 Puisi yang mereka seleksi cukup menarik. Puisi tersebut bukan hanya Karya peserta dari berbagai Daerah di Indonesia, melainkan juga peserta dari Negara Tetangga ASEAN.
‘Ada dari Thailand, Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, dan Negara ASEAN lainnya. 117 karya puisi yang masuk dikurasi dan insya Allah akan dibukukan. Mudah-mudahan bukunya dapat dibagikan secara gratis,’ kata Jose Rizal Manua.
Melalui kegiatan ini, Jose Rizal mengharapkan dapat lebih menumbuh kembangkan Karya Sastra dalam bentuk penulisan Puisi. Seni Sastra Puisi, kata Jose, harus mampu beradaptasi dengan Era Global.
‘Lomba ini merupakan upaya apresiasi. Bagaimana mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa lewat karya puisi,’ ujar Pimpinan dan Sutradara grup Teater Tanah Air Jakarta ini.
Bahasanya yang indah dan penuh makna menjadi salasatu alasan Puisi selalu menarik perhatian.
‘Selain itu, tak jarang seseorang menggunakan Media Puisi untuk menyampaikan pesan, baik berupa Kritik, Roman atau Kronik Kehidupan,’ ujar Jose.
Indonesia sendiri memiliki banyak Penyair Besar yang telah menghasilkan berbagai Karya Puisi Fenomenal, antara lain, Chairil Anwar, WS Rendra, Danarto, Hamid Jabbar, Taufik Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Sapardi Joko Damono dan Penyair lainnya. Beberapa Sastrawan tersebut memiliki gaya masing-masing dalam Menulis maupun ketika membacakan Puisi nya. (Eddie Karsito).