TASIKMALAYA, BEREDUKASI.COM — DARMAJI satu judul Film Pendek Karya Siswa-siswi SMAN 10 Kota Tasikmalaya. Yang menggambarkan kehidupan di tengah masyarakat menengah ke bawah, cikal bakal munculnya prilaku yang tak pantas.
Prilaku tak pantas yang dimaksud adalah menanamkan Kedisiplinan, Kejujuran serta Tanggung Jawab dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Gambaran secara gamblangnya saat seseorang atau kelompok mengerumini pedagang kecil, lalu mereka membeli makanan yang dijajakannya.
Saat dilakukan pembayaran dan hitung-hitungan makanan yang dimakan. Salasatunya ada yang tidak diakui dan itulah Darmaji (Dahar Lima Ngaku Hiji artinya Makan Lima diakuinya hanya Satu).
Film durasi pendek buah Karya Siswa-siswi SMAN 10 itu berhasil menyisihkan 200 Peserta Film Pendek, yang diikuti bukan hanya tingkat SLTA tapi mahasiswa. Dan digelar oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat dalam Rangka Memperingati Hari Anti Korupsi.
‘Kami melihat semangat mereka begitu kuat ketika disodorkan kegiatan Lomba Film Pendek. Dan itu kami fasilitasi,’ kata Kepala Sekolah SMAN 10, Dr. H. Yonandi, S.Si, M.T.
Dikatakannya, Tim Eskul yang tergabung dalam Perspektif (Press Pelajar Efektif) telah membuktikan kemampuannya itu dan nanti akan bertarung dalam pemilihan semifinal diajang yang sama.
‘Ternyata Talent-talent yang dimiliki SMAN 10 mampu membuktikan diri di ajang ini,’ kata Yonandi.
Sementara itu Sutradara sekaligus Kameramen film pendek Darmaji, Reva Fitri Ramadani Maniting mengatakan, ide ceritra disesuaikan dengan hari Korupsi Se-Dunia.
‘Sekecil apapun yang dilakukan dan itu akan mengarah ke Korupsi adalah saat jajan di warung. Terbesitlah untuk diangkat menjadi sebuah ceritra dalam Film Pendek,’ tuturnya.
Sementara itu, tokoh utama dalam film pendek Darmaji mengaku, merasa kesulitan untuk menjiwai peran yang tak biasa dilakukannya.
‘Terus terang awal-awalnya saya merasa kesulitan untuk memerankan seorang penjahat, karena memang tidak biasa,’ kata Haikal Kelana Sukma, Sang Tokoh utama di film pendek tersebut. (Ombik).