Bandung, BEREDUKASI.Com — KETUA Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menginstruksilan kewilayahan dapat mendata capaian vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan sesuai pendekatan administrasi dan teritotial.
Pendekatan administrasi berarti warga yang telah divaksin di satu wilayah merupakan warga yang memiliki KTP dan memang tinggal di wilayah tersebut. Sedangkan secara teritorial berarti warga yang kesehariannya beraktivitas di wilayah tersebut meski bukan warga dari wilayah tersebut.
“Data ini harus clear, karena berbicara vaksinasi tidak bisa bicara wilayah administrasi. Contoh di wilayah ini ada kampus, orang yang beraktivitas seperti mahasiswa, dosen, tenaga adminisyrasi sudah terdeteksi divaksin atau belum?,” katanya saat paparan Progres Pelaksanaan Vaksinasi di Kantor Kecamatan Bandung Wetan, Rabu 28 Juli 2021.
“Karena mereka setiap hari ada di wilayah ini, bisa bahaya warga di sini sudah divaksin, bercampur dengan orang yang dari luar wilayah ini dan belum divaksin,” ucapnya.
Menurut Ema, jumlah peserta dalam pelaksanaan vaksinasi massal yang ada di satu wilayah juga jangan dijadikan data yang termasuk capaian vaksinasi di wilayah tersebut.
“Vaksinasi massal yang sampai ribuan orang itu, datanya harus dimintakan mana yang memang warganya, mana yang bukan atau memang bekerja dan beraktivitas di wilayah itu,” ucapnya.
“Dinas Kesehatan Kota Bandung juga harus membuat data seperti ini, bisa jadi targetnya bukan 1,9 juta, tapi 2,5 juta untuk Kota Bandung,” lanjutnya.
Ema pun menyampaikan, ke depan bisa saja dengan kartu vaksinasi menjadi salah satu syarat dalam pelonggaran agar orang-orang dapat beraktivitas. Seperti masuk mal, restoran, transportasi, dan lain-lain.
“Di saat nanti dimensi kesehatan dan ekonomi didekatkan, kita bisa saja meniru di luar negeri, seperti Cina dan Amerika. Kita cari formulanya seperti apa,” katanya.
Kendati demikian, Ia menegaskan, untuk saat ini harus fokus pada progress vaksinasi dan membuat formula terbaik agar masyarakat dapat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Karena banyak pemahaman dengan orang yang kompeten untuk melawan pandemi ini paling utama adalah akselerasi vaksinasi dengan protokol kesehatan,” katanya.
Sementara itu, Camat Bandung Wetan, Sony Bakhtyar menyampaikan, target vaksinasi di wilayahnya jika merujuk pada data administrasi totalnya mencapai 31.674 orang.
Ia pun mengaku siap mendata target vaksinasi sesuai dimensi administrasi dan teritorial di wilayahnya bersama para Lurah di Kecamatan Bandung Wetan.
Ia mengungkapkan, total sasaran umum 12-59 tahun itu 26.250 orang. Sedangkan 60 tahun ke atas 5.434 orang.
“Untuk capaian vaksinasi yang berhasil dilakukan totalnya 18.514 orang (yang divaksin di 14 Fasilitas Kesehatan Bandung Wetan) sampai 28 Juli 2021,” katanya.
“Keterlibatan vaksinasi ini didukung seluruh elemen masyarakat, jajaran TNI, Polri, Kader PKK, Karang Taruna, RT, RW, dan pihak lainnya. Dengan mengandalkan Puskesmas Salam, Puskesmas Tamansari, dan 12 Fasilitas Kesehatan lainnya,” katanya. (agg).