Bandung, BEREDUKASI.Com — MENARI kali ini menjadi salasatu seni yang digemari oleh kaum muda.
Salasatu tempat latihan sekaligus wadah untuk mengekspresikan diri adalah “Deighteen Dancer” yang terbentuk sejak tgl 18 juli 2010.
Iqlima Robiana, Ketua dari “Deighteen Dancer” mengatakan, bahwa pada awalnya komunitas ini terbentuk dari beberapa orang yang senang menari. Kemudian bergabung untuk mengikuti sebuah lomba. Ternyata tanpa diduga akhirnya mereka bisa menjadi Juara.
“Pada saat itu teman-teman tidak menyangka akan menang, karena banyak saingan yang berat dan lombanya berlangsung Se-Jawa Barat. Namun pada saat itu, kami mengutamakan kekompakan dan keyakinan hingga akhirnya di babak pertama lolos, untuk mewakili kota Bandung. Dan meraih sebagai Juara Pertama dan Juara Ketiga di tingkat Provinsi. Dari sini akhirnya, dibentuk komunitas dance, tepat pada tgl 18 yang anggotanya memang 18 orang. Sehingga kami beri nama “Deighteen Dancer”,” tutur Iqlima menerangkan.
Setelah 8 tahun berdiri “Deighteen Dancer”, serta terus terlibat dalam berbagai lomba. Latihan 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Menjadi bintang tamu di beberapa acara dan mengadakan Lomba Dance.
“Selain di Bandung, kami juga pernah manggung ke Tegal. Kemudian ikut launching prodak, gathering dan agenda-agenda yang lainnya,” lanjut Iqlima.
Saat ini anggota “Deighteen Dance” tercatat lebih dari 50 orang. Namun untuk anggota yang aktif ada sekitar 30 orang.
“Kami memiliki visi untuk mengembangkan rasa percaya diri, entah itu dari yang memiliki latarbelakang seorang penari ataupun belum. Pengembangan bakat pun tidak harus menari, tapi juga bakat model, menjadi Public Speaker, melukis bisa di salurkan di sini,” tandas Iqlima.
Sementara untuk misinya ingin memberikan kesempatan untuk anggota, dalam mengembangkan potensi apapun. Terutama di bidang dance, pengembangkan proses yang benar-benar dari sama sekali tidak bisa menjadi penari yang berbakat.
“Di sini kekeluargaan juga sangat diutamakan. Anggota juga merasa bahwa komunitas ini adalah rumahnya. Setiap anggota adalah saudaranya, sehingga terbentuk rasa empati dan kekompakan bagi semua member.” terangnya.
Iqlima menjelaskan, bahwa “Deighteen Dancer” menerima anggota baru tanpa di audisi. Sehingga bagi yang belum bisa sama sekali pun tidak masalah untuk bergabung.
“Kami biasa latihan di kampus USB YPKP dan sanggar senam di kawasan Pahlawan, setiap hari Selasa dan Kamis,” ucapnya.
“Deighteen Dancer” berharap, dapat menjadi wadah untuk menyalurkan bakat atau potensi di bidang dance dan kemampuan lain yang bisa dibagi. Tentunya untuk mengembangkan hal yang positif agar tidak terjerumus ke arah negatif. Apalagi saat ada masalah, sebagai tempat untuk berbagai cerita dan saling menguatkan seperti layaknya sebuah keluarga.
“Semoga kedepannya bisa terus berkembang, bakat semakin teraktualisasi dan bisa membanggakan komunitas, daerah, juga untuk Indonesia,” kata Iqlima menutup bincang dengan BEREDUKASi.Com. (Tiwi Kasavela)