By 
BANDUNG, BEREDUKASI.COM — MENYIMAK Debat Terakhir Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024. Yang digelar di Grand Ballroom Trans Luxury Hotel, Jl. Gatot Subroto, Bandung, Selasa (19/11/2024).
Memang suasana malam itu terasa seru, lucu, datar, ada yang membanggakan diri sendiri padahal pernah pernah masuk rekam jejak yang hitam. Dan ada juga yang melontarkan kata “Paeh” untuk manusia. Padahal kata “Paeh” tidak layak dikatakan untuk orang. Kata “Paeh” dalam Bahasa Sunda artinya “Mati”.
Beda dengan tampilan Paslon No.2 Haru–Dhani, malam itu lebih terlihat tenang, santun, selalu menebar senyum dengan kedua tangannya yang selalu hormat kepada siapapun.
Masalah Pendidikan termasuk salah satu Program yang akan di Prioritaskan. Begitupun dengan kepedulian kepada para Seniman dan Budayawan.
“Saya tahu persis bagaimana itu kehidupan para Seniman Tradisional. Tetapi mereka eksis dengan karya-karyanya. Saya ingin seperti di Bali, setiap ada tamu selalu disambut dengan Kesenian,” ungkap Dhani.
“Saya akan membuat beberapa tempat latihan Kesenian. Saya tahu di Daerah Ujungberung ada Seni Benjang, Seni Reak dan masih banyak lagi. Tetapi mereka tidak memiliki tempat latihan atau tempat menampilkan Karyanya,” imbuh Dhani.
Selain itu Paslon No.2, Haru Suandharu mengungkapkan, ia dan Dhani hadir untuk menambah apa yang kurang. Hingga melanjutkan yang sudah optimal di Kota Bandung ini. Ia juga memastikan, Haru-Dhani hadir untuk menyambungkan apa yang sudah dilakukan secara optimal untuk Kota yang kerap di juluki Kota Kembang ini.
“Bandung sesungguhnya sudah menjadi ‘Kota Kreatif Dunia’. Lalu Hade hadir untuk menyambungkan kahadean di Bandung. Tentunya dengan Kolaborasi kita semua, Bandung jadi ‘Kota Kreatif Dunia’ yang Bersih Kotanya, Lancar Jalannya dan maju UMKM-nya. Haru-Dhani hadir menambah apa yang kurang dan melanjutkan apa yang sudah dilakukan,” ulasnya. (HKS).
