FeaturedWisata & Kuliner

Di Desa Cibuluh Subang Ada Destinasi Wisata Alam, Bahkan Ada ‘Festival 7 Sungai’ Yang Keren

0

SUBANG, BEREDUKASI.COM — POTENSI Wisata Alam Indonesia tak perlu diragukan pesonanya. Pemerintah Pusat dan Daerah mulai mengembangkan potensi wisata alam Indonesia agar lebih dikenal dunia.

Usaha mengangkat potensi wisata alam Indonesia ini pun tak sia-sia. Beberapa potensi wisata alam Indonesia kini sudah dikenal dunia.

Alam dan budaya sebagai sumber kearifan dan daya tarik wisata. Salasatu Destinasi Wisata Alam dan Budaya yang cukup menarik di Jawa Barat, adalah di Desa Wisata Cibuluh, Subang.

Desa Wisata Cibuluh memiliki potensi wisata alam memikat. Dari mulai alam pegunungan, air terjun, hingga muara sungai dari tujuh aliran sungai. Begitu juga kegiatan tradisi berupa Budaya Warisan Leluhur tetap lestari di Daerah ini.

Untuk menarik minat wisatawan sekaligus mensyukuri alam yang diberikan Tuhan YME, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Cibuluh, Kec Tanjung Siang.

Beberapa waktu lalu telah menggelar Atraksi Wisata Festival 7 Sungai, yang berlangsung Sabtu (18/12/2021) dan Minggu (19/12/2021).

Semoga Atraksi Wisata Festival 7 Sungai ini, bisa menjadi agenda rutin. Baik itu mingguan, bulanan atau tahunan. Bahkan bisa lebih meriah lagi.

Tahun ini menjadi tahun ke 6 penyelenggaraan Festival 7 Sungai. Festival ini merupakan atraksi wisata yang menarik diambil dari budaya masyarakat setempat dalam mencari nafkah, seperti bertani dan mencari ikan.

Dalam rangkaian Festival 7 Sungai ditampilkan berbagai kesenian dan budaya untuk menarik wisatawan. Diantara yang menarik dari rangkaian Festival 7 Sungai adalah bagaimana cara masyarakat setempat dalam menangkap ikan. Dipusatkan di sungai Cipunegara acara festival ini berlangsung seru, meriah namun juga tetap hidmat.

‘Di acara ini wisatawan diperkenalkan dengan budaya sungai, budaya bercocok tanam, budaya kesenian, dan permainan tradisional yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa. Kali ini wisatawan disuguhkan dengan atraksi menangkap ikan,’ ujar Mang Udan, Kordinator Pokdarwis Kec Tanjung Siang, Subang, Jawa Barat.

Menurut Mang Udan, sebenarnya ada banyak alat dan cara dalam menangkap ikan di masyarakat desa Cibuluh. Pada Festival 7 Sungai ini ditampilkan 2 cara menangkap ikan, yakni ngecrek dan ngeprok.

Ngecrik adalah dengan cara melempar-lempar jaring ikan sementara ngeprok memukul-mukul air sungai dengan bambu agar ikan berkumpul dan lari ke dalam perangkap yang terbuat dari bambu atau disebut Bubu.

Menurut Mang Udan, Festival 7 Sungai juga digelar untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan. “Dengan festival ini kami berharap akan tumbuh kesadaran masyarakat untuk menjaga sungai kita agar tidak kotor dan tercemar, tidak ada sampah maupun limbah,” ujar Mang Udan.

Sementara Bambang Subarnas dari Bale Budaya Bandung, yang juga penggagas Festival 7 Sungai ini mengatakan pandemi yang mewabah sejak Maret 2020 di Indonesia, telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Desa Wisata Cibuluh juga merupakan salah satu desa terdampak. Sektor pariwisata Desa Cibuluh yang dibangun sejak 7 tahun lalu, mengalami kelesuan.

“Festival 7 Sungai yang ke 6 (enam) pada tahun 2021 ini masih dalam suasana pandemi covid-19. Warga desa tetap berhidmat melaksanakan event bersama sesama warga, karena 7 sungai yang mengalir di tubuh desa, adalah urat nadi kehidupan selama beratus atau beribu tahun: mengaliri sawah, menyuburkan ladang, membersihkan kotoran, bahkan tempat melarung bali ari-ari yang dilahirkan seorang ibu. Karenanya festival ini adalah bentuk syukur kepd Tuhan Yang Maha Esa,” kata Bambang.

Festival 7 Sungai yang ke 6 mengambil tema “Caikiwari” (sunda: yang bermakna harfiah air pada masa kini). Tema ini dicetuskan melalui musyawarah tetua dan perwakilan warga desa sebagai upaya untuk melihat kenyataan air sungai dalam konteks masa kini.

“Sungai sebagai slah satu sumber daya alam yang sangat vital ini, tak bisa dipungkiri tengah terancam oleh ekploitasi, baik untuk pemanfaatan jangka panjang maupun pemanfaatan jangka pendek,” kata Bambang.

Menurut Bambang air yang surut tajam di musim kemarau, banjir berlumpur di musim hujan, atau ribuan ikan natif yang mengambang mati karena limbah beracun, adalah tanda yang terlihat nyata adanya ekploitasi sungai.

“Festival 7 Sungai ini saya gagas pada akhir th 2015, sebagai bagian dari program pengembangan Desa Cibuluh menjadi Desa Wisata. Ini merupakan event promosi sekaligus miles stone evaluasi tentang pencapaian warga desa,” kata Bambang.

Dikatakan Bambang event ini sudah terhubung dengan River Network, jaringan masyarakat sungai internasional.

Festival 7 Sungai diharapkan akan tetap terus berlangsung, bukan hanya sebagai ajang promosi pariwisata, lebih dari itu menjadi sarana untuk mengadvokasi masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai secara bijak, agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan warga.

Sementara itu, Ida Erlinda,SE.MM, Kabid Destinasi dan Produk Wisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, mengatakan Kabupaten Subang, Jawa Barat, memiliki beragam potensi wisata alam. Mulai dari pesisir laut utara, dataran tengah, hingga dataran tinggi.

“Tak hanya itu, Subang juga memiliki destinasi wisata budaya yang menarik, salah satunya Desa Wisata Cibuluh di Kecamatan Tanjung Siang. Lokasi Desa Wisata Cibuluh berjarak sekitar 37 km dari pusat Kota Subang,” kata Ida.

Desa Wisata Cibuluh, pada awal 2017 mulai ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai kota. Wisatawan yang bekunjung ke desa ini dapat menikmati keindahan alam dan sajian budaya masyarakat setempat. Dengan pesona alam pedesaan, pesawahan, kolam ikan, sungai-sungai yang mengalir, air tejun, rimbunnya pepohonan, segarnya udara, serta keramahan masyarakatnya. Desa Cibuluh menjadi desa wisata yang diunggulkan untuk menarik wisatawan.

“Karena itu kami bangga dan mengapresiasi atas inisiatif dan kreatifitas warga dalam menggelar acara ini. Ini menjadi bagian dari atraksi wisata yang menarik sekaligus ajang promosi wisata desa Cibuluh,” kata Ida.

Ida mengakui dukungan dari Pemda Kab Subang untuk desa wisata saat ini memang masih kurang. Dia pun berharap dengan suksesnya acara ini dimasa depan dukungan dari pemda akan lebih besar dan nyata lagi. “Semoga ke depan perhatian pemda akan lebih besar lagi terhadap desa-desa wisata di kabupaten Subang,” kata Ida.

Ida juga berharap desa-desa wisata yang ada di Subang terus berkreasi dan memberi inspirasi bagi warganya. Dengan demikian wisata akan bisa memutar roda ekonomi masyarakat.

Dari pemantauan di lapangan, kawasan wisata Subang Selatan, termasuk desa wisata Cibuluh, Dewi Manggung dan lainnya menbutuhkan dorongan Pemda dalam hal infrastruktur jalan. Seperti diketahui infrastruktur jalan merupakan bagian dari 3A yang wajib dalam hal pariwisata. Yakni Aksesibility (akses ke Destinasi), Amenesty (Penginapan) dan atraction (Atraksi Seni Budaya).

Di wilayah sungai Cipunegara, wisatawan bisa melihat spot wisata alamnya, seperti Curug Ciseupan, bukit Dewi Manggung, dan lainnya.

Festival 7 Sungai menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi. Di sini, terdapat tujuh sungai yang mengalir melalui Desa Cibuluh, satu di antaranya yakni sungai Cipunegara. Kekayaan sungai ini menjadi salah satu destinasi yang mengundang wisatawan.

Pengelola wisata memanfaatkan sungai ini untuk kegiatan rafting dan kegiatan lainnya.
Salah satu program yang ditawarkan kepada wisatawan yaitu Festival 7 Sungai. Kegiatan ini rutin digelar setiap tahunnya. Festival 7 sungai diselenggarakan sebagai cermin sejarah Desa Cibuluh dengan budaya menangkap ikan yang kental di desa. (Eddie Karsito).

admin

Akhirnya Film ‘Sepeda Presiden’ Beredar di Bioskop, Setelah Tertunda Beberapa Bulan

Previous article

Ibu Negara RI Hadir Di SDN 196 Sukarasa Kota Bandung, Meninjau Pelaksanaan Vaksinasi Usia 6-11 Tahun

Next article

You may also like

More in Featured