Purwakarta, BEREDUKASI.Com – PEMKAB Purwakarta, menyulap lahan seluas lima hektar di Kampung Cikubang, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, menjadi Kawasan Wisata Edukasi yang bernuansa Perkebunan.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menuturkan, pihaknya melihat potensi lain yang bisa dikembangkan di sektor Perkebunan. Terlebih produk perkebunan yang selama ini menjadi ciri khas wilayahnya. Sebut saja di antarannya Buah Manggis.
“Menurut kami, Buah Manggis dan sayuran, jangan hanya dilihat dari sisi produk perkebunan saja. Karena, dari sisi Pariwisata-nya pun kami melihat potensi lain yang bisa dikembangkan,” ujar Anne, saat melihat langsung lahan yang direncanakan jadi lokasi Agrowisata dan Pusat Penelitian Perkebunan itu, Kamis (28/11/19).
Anne menjelaskan, di lahan seluas 5 hektar milik Pemerintah ini sekitar 2,8 hektarnya telah dimanfaatkan untuk Sentra )erkebunan. Ada beberapa Produk )erkebunan yang ditanam di lokasi ini. Di antaranya, Buah Manggis, Kopi, Komoditas Cabai dan sejenis tanaman Holtikultura lainnya.
“Di lokasi ini ada beberapa Zona. Misalnya, Zona khusus Manggis, Cabai, Kopi dan Holtikultura. Termasuk ada Zona Urban Farming. Yang juga bisa digunakan sebagai Lokasi Swafoto. Untuk perkebunan Manggis, memang lebih mendominasi,” jelas Anne.
Menurut Anne, Buah Manggis khas Purwakarta, saat ini menjadi produk perkebunan rakyat yang sangat menjanjikan dari sisi ekonomi. Bahkan memiliki daya saing secara global. Terbukti, saat ini Manggis atau yang bisa juga disebut “Ratu Buah Tropis” khas wilayah ini, telah beredar di Pasar Asia. Kendati, gaungnya belum sepopuler Sate Maranggi.
“Saat ini buah Manggis Purwakarta, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan Domestik saja. Tetapi juga kebutuhan Ekspor,” jelas Anne.
Tak hanya beragam jenis Perkebunan, sambung Anne. Di lokasi ini juga pihaknya menyiapkan Kawasan Khusus Penelitian dan Edukasi. Dengan begitu, bagi pengunjun lokasi ini bisa sekaligus belajar mengenai tanaman.
“Jadi, selain sentra perkebunan, kawasan ini juga bisa sekaligus jadi lokasi Agrowisata dan sarana Edukasi,” tambah dia.
Anne menambahkan, di sekitar lokasi Agrowisata ini pemerintah juga telah membangun arena Khusus Hewan Ternak. Bentuknya, menyerupai Stadion Area Ketangkasan Hewan. seperti halnya “Plaza de toros de las ventas” di Negara Spanyol.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan menambahkan, sejak 2017 lalu Manggis khas wilayahnya telah masuk pasar Ekspor. Salasatunya ke Cina.
“Beberapa waktu lalu, kita juga telah mengekspor Buah Manggis ke Negara Cina sekitar 3.000 ton,” ujar Agus.
Atas dasar itu, sambung Agus, pemerintah berkewajiban untuk terus mendorong produktivitas Petanianggis ini. Ada pun para petani ini, tersebar di tiga Kecamatan yang merupakan Sentral Perkebunan Manggis. Yaitu Kecamatan Bojong, Kiarapedes dan Wanayasa.
Sampai saat ini, lanjut Agus, ada 154 ribu pohon Manggis yang tersebar di tiga Kecamatan tersebut. Adapun produksinya rata-rata 3.750 ton setiap tahunnya. Manggis asal Purwakarta ini. Tidak hanya diekspor ke Cina, melainkan berpeluang untuk membanjiri Pasar Buah di negara ASEAN, Eropa dan Timur Tengah. (Wief).