Sumedang, BEREDUKASI.Com — BUPATI Sumedang Dr. H. Dony Ahmad Munir, sesudah monitoring mengatakan, intesitas kendaraan sudah mulai menurun.
“Pagi tadi saya ke Tolengas langsung ke Jatinangor, saya lihat di pinggir-pinggir jalan intensitas sudah mulai menurun. Walaupun ada pengendara di beberapa titik yang belum memakai Masker. Kami akan mengeintesifkan kembali 26 Posko kewilayahan yang fungsinya untuk merazia dan patroli kewilayahan dalam rangka mendisiplinkan warga,” ujarnya.
Dony mengungkapkan bahwa dirinya akan menerapkan kebijakan sebagaimana diatur Perbup, tentang PSBB. Khususnya orang Sumedang yang keluar rumah, akan dicek di kendaraannya.
“Ada ijin dari RT/RW atau tidak. Yang bekerja harus ada surat dari tempat kerjanya. Dan yang bekerja di Delapan Sektor yang dikecualikan. Kalau tidak, kita akan buat surat teguran, harus pulang lagi,” ungkapnya.
Dony menerangkan, Check Point berfungsi untuk mengecek pergerakan orang yang masuk Sumedang perharinya ada berapa orang dan yang hanya lewat ada berapa orang.
“Langsung didata, dilihat suhu tubuhnya. Kalau suhu tubuhnya tinggi akan langsung dilakukan Rapid Test di Puskesmas. Dan hasilnya diberitahukan langsung ke tempat tinggalnya,” ucapnya.
Hasil Rapid Test tersebut, lanjutnya, akan dikomunikasikan dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan setempat. Sehingga ditetapkan jadi ODP.
“Kita akan samakan dengan kebijakan Pusat, bahwa dilarang mudik. Yang mudik ke Sumedang akan diisolasi. Jangan mudik. Percuma mudik ke Sumedang karena tidak akan bisa bertemu dengan keluarga selama 14 hari,” pungkasnya. (Abas/Eljabar).