Kabupaten. Bandung, BEREDUKASI.Com — BEBERAPA waktu yang lalu, telah berlangsung acara penutupan Imtihan Diniyyah Mubarokulhuda. Acara berlangsung di halaman Gedung Madrasah Mubarokulhuda, Kampung. Warung, Desa. Kamasan, Kecamatan. Banjaran, Kabupaten Bandung.
Acara Imtihan ini, berlangsung selama empat hari dari tgl. 8 s/d 12/7/18). Diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya Karnaval, Jalan Sehat, Tampilan Kesenian Kreatifitas. Dan Kreasi Seni Budaya para Guru dan Alumni dari Diniyyah Mubarokulhuda.
Undang Muhamad Muchlas, mengatakan, “Alhamdulillah pelaksanaan Imtihan Diniyyah ini, sudah berjalan empat hari keadaan aman dan lancar. Bahkan pelaksanaan silaturahmi dengan orangtua siswa Diniyyah Mubarokulhuda ini. Sekaligus pembagian raport dan hasil kelulusan siswa kelas 6”.
Sejarah singkat Diniyyah Mubarulhuda, berdiri tahun 1960. Pendiri pertama adalah KH. Ahmad Syirod dan KH. Afipudin, beliau meninggal dunia. Untuk selanjutnya dikatakan sebagai generasi ke 2 yaitu KH. Abdulazij, 2. KH. Aminzen, 3. KH. Ahmad Mahpud Syirodjudin, 4. KH. Hasyim Sirodjudin, 5. H. Dakiyudin Mahmud, 6. Hj.Siti Romlah, yang mewakapkan tanah untuk pendidikan. Generasi ke 3 yang sekarang sedang berjalan yaitu cucu-cucunya dari generasi pertama dari KH. Syirod cucunya yaitu KH. Undang Muhamad Muchlas, KH. Lili Ahmad Hariri dan H. Ayi Abdulhalim, sebagai “motor” Pendidikan Diniyyah Mubarokulhuda. Bahkan statusnya juga sebagai Kepala Sekolah, selama 3 periode.
Undang Muhamad Muchlas, mengatakan, “Status sekolah Diniyyah ini, beberapa tahun kebelakang. Sekolah ini ditawari oleh pemerintah. Untuk menjadi sekolah formal Ibtidaiyyah yang diatur dan diurus oleh Pemerintah. Tetapi ditolak dan tetap akan mandiri”. (Y. Wahyudin)