Bogor, BEREDUKASI.Com — ANWAR juga membangun “Corporate Social Responsibility” (CSR)”. Melalui kegiatan Seni dan Budaya yang melibatkan anak-anak muda.
Komunitas ini menjadi ruang apresiasi, sarana pembelajaran dan peningkatan kemampuan kreatif, ekspresif dan produktif untuk anak-anak muda.
“Kami menyadari bahwa usaha ini, bergantung pada lingkungan. Perlu memperhatikan pandangan dan harapan masyarakat. Ini “Social Responsibility” kami. Bentuk keterlibatan “Dioz Chicken and Resto”, membantu mengatasi masalah Sosial. Termasuk secara rutin kami menyantuni Anak Yatim, Dhu’afa dan Pemulung Janda Lanjut Usia,” ujar Anwar.
Melalui program “CSR”, “Dioz Chicken and Resto” telah menyiapkan tim yang akan melakukan “Road Show to School”, serta institusi sosial lainnya. Untuk memberi pelayanan pendidikan secara Non-Formal. Melibatkan para Profesional, Pendidik, Psikolog, Artis, Seniman, Penggiat Budaya dan Pemerhati Sosial, sebagai Mentor dan Motivator.
“Kami “Concern” terhadap pembinaan mental “Character Building” anak-anak muda. Saat ini kenakalan remaja menunjukkan gejala memprihatinkan. Penghayatan hidup di kalangan remaja semakin dangkal. Penghayatan nilai-nilai luhur semakin tereduksi. Tidak ada proses batin dan intelektual,” ujar Penanggung Jawab Program CSR “Dioz Chicken and Resto”, Eddie Karsito.
Buah globalisasi, kata Eddie, telah membentuk anak-anak muda kita terjebak dalam Arus Budaya Pop.
“Dua hal menjadi fokus kami, terkait dengan pembinaan mental yaitu penanggulangan dan pencegahan pengguna narkoba dan seks bebas. Melalui pendekatan “Edutainment” (Kesenian),” ujar aktor film dan penggiat Seni dan Budaya ini. (HKS)