Gianyar, Beredukasi.Com — SEBAGAI pemuda yang lahir dan besar di Ubud, Bali yang memiliki potensi pariwisata besar di Indonesia. I Putu Dipta Priyatna atau yang biasa dipanggil Dipta. Memiliki cita-cita menjadi pengusaha khususnya di bidang Akomodasi dan Tour.
Juara 1 Jegeg Bagus Duta Pariwisata Kabupaten Gianyar 2017 dan Runner Up 1 Jegeg Bagus Duta Pariwisata Provinsi Bali 2017. Dipta juga tercatat sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, semester VI ini. Menceritakan bahwa dirinya memiliki hobi travelling, karena travelling sangat menyenangkan dan dapat belajar banyak hal dari daerah atau negara lain. Mengenai berbagai hal yang berbeda dari negara sendiri.
“Saat saya ada di Thailand untuk PPL atau latihan mengajar di sekolah. Sementara itu untuk kegiatan di rumah saya aktif kuliah, mengikuti kegiatan di organisasi Jegeg Bagus Duta Pariwisata Kabupaten Gianyar dan Provinsi Bali. Serta mengurus usaha “homestay”,” terang pemuda yang lahir di Gianyar, 5 November 1996.
Dipta yang berpostur tinggi 177 Cm dan berat 80 Kg, berharap untuk segera menyelesaikan kuliahnya agar bisa fokus membangun usaha dan ingin membantu orangtuanya di rumah.
“Untuk tokoh idola saya menggemari Mark Zuckerberg. Karena dia orang yang cerdas dan kreatif. Lalu menjadi pengusaha sukses di dunia, dalam usia yang sangat muda. Karena dia memiliki impian dan tekad yang besar untuk hidupnya,” tandas Dipta yang sempat meraih Juara 1 Lomba Debat dan Pidato Bahasa Inggris di kampusnya.
Pemilik dari motto hidup “Dream Big” ini, mengaku selalu terinspirasi dari kedua orangtuanya. Karena orangtua adalah sosok yang setiap hari berjuang untuknya, bekerja banting tulang tanpa lelah untuk sekolahnya dan senantiasa mendukungnya dalam segala hal.
“Menjadi anak tunggal dalam keluarga, memberikan motivasi yang begitu besar untuk bersemangat. Melihat pengorbanan orangtua selama ini, membuat saya ingin memberikan imbalan yang terbaik selagi bisa,” tandasya yakin.
Penggemar dari warna biru dan penyuka ayam sambal terasi ini. Dipta juga mengulas bahwa hidup itu harus dinikmati prosesnya. Hidup juga harus memikiki tujuan, karena hidup hanya sekali. Sehingga wajib memanfaatkannya dalam setiap kesempatan yang ada. (Tiwi Kasavela)