Jakarta, BEREDUKASI.Com — GEDUNG Bioskop yang tutup berkepanjangan lantaran wabah Pandemi Covid-19 melumpuhkan Industri Film Indonesia yang sedang menikmati puncak kejayaan.
Berbagai upaya agar Gedung Bioskop kembali dijubeli penonton sudah diupayakan para pemilik Bioskop dan Produser Film. Tapi tetap saja belum berhasil. Ditengah kegalauan dan ketidakpastian, para Pelaku Industri Film menemukan tempat penayangan Bioskop. Yakni Platform Digital Over The Top atau OTT.
Menonton Film secara Streaming diharapkan menjadi Alternatif Produser untuk menayangkan Film Produksi-nya agar tidak mengalami kerugian lebih besar dan roda bisnisnya bisa terus bergerak.
Ketika Gedung Bioskop belum lagi bersahabat dengan “Penikmat” Film dan Produser mulai frustasi. Kehadiran OTT Stay Televisi berbayar bisa menjadi Alternatif.
“Ada Tiga Film yang mencoba keberuntungan di OTT yakni “Sejuta Sayang Untuknya”, “Bidadari Mencari Sayap” dan “Nona” itu hasil kerjasama dengan Disney + hotstar. Saya kira ini menjadi salasatu alternatif yang perlu di coba sampai kita tahu. Bahwa kita menghadapi persaingan yang ketat sesama mereka,” ujar Deddy Mizwar.
Sejak beberapa tahun belakangan layanan hiburan secara Streaming yang masuk ke Indonesia saat ini semakin banyak seperti HOOQ, Netflix, Iflix, Goplay, Disney + Hotstar, Vidio, Youtube yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia secara berbayar, langganan maupun gratis dengan didukung oleh Iklan– Iklan.
Serta menurut Yan Widjaya selaku Nontoners dan Jurnalis Senior menegaskan. Kalau OTT menjadi sarana Alternatif masyarakat untuk nonton Bioskop dan Produser bisa menjual filmnya disana.
“OTT bisa menjadi sarana alternatif masyarakat untuk nonton Bioskop dan Produser Film bisa menjual filmnya disana,” tegas Yan Widjaya.
Sementara Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru. Saat membuka Webinar tetap memberi semangat, bagi para Pelaku Industri Perfilman, untuk tetap Kreatif di tengah Pandemi Covid-19, baik lewat Bioskop maupun OTT.
“Kemendikbud melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media Baru, menyemangati para Pelaku Film untuk tetap berkarya Film,” ujar Ahmad Mahendra. (Buyil).