By 
Bandung, BEREDUKASI.Com – DENGAN tingginya angka penyalahgunaan narkoba yang mendera kalangan muda, tentunya harus disikapi secara serius.
Berbagai upaya para bandar narkoba ditanah air khususnya di Jawa Barat, terus-terusan berupaya untuk mempengaruhi kaum muda lewat narkoba.
Menilik hal ini tentunya harus disikapi semua pihak. Salasatunya dengan membentuk berbagai kelompok pemuda yang faham dengan dunianya. Tujuannya jelas untuk mensosialisasikan “dampak negatif” dari penyelahagunaan narkoba. Tentunya dengan cara atau style mereka sendiri.
Dalam menyikapi hal itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat. Menggelar Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba.
Kegiatan tersebut telah diselenggarakan di salasatu hotel di Bandung, selama dua hari. Tidak kurang 100 peserta Perwakilan dari beberapa Organisasi/Komunitas Kepemudaan, Pengurus OSIS, Aktivis Karang Taruna dan Remaja Mesjid Se-Bandung Raya ambil bagian dalam event ini.
Kepala Seksi (Kasi) Tenaga dan Organisasi Kepemudaan, Dispora Jabar, Drs. Nino Risno, M.Pd. Mengatakan, “perluaasan jaringan perlawanan terhadap penyalah gunaan narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab BNN saja”.
“Dispora sebagai salasatu stake holder kepemudaan, merasa berkepentingan dengan menyediakan kegiatan yang dapat dijadikan ajang komunikasi dan koordinasi antara BNN dengan unsur-unsur kepemudaan anti narkoba. Kegiatan ini, dapat memperluas jangkauan dan skala aksi anti narkoba. Sehingga peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa ditekan dan dipersempit peredarannya,” tandas Nino.
Menurut Nino, Kader Anti Narkoba adalah pemuda yang berasal dari organisasi/komunitas pemuda yang diberikan pembinaan dan pelatihan. Sangat diperlukan untuk membangun kampanye perlawanan swadaya dari masyarakat untuk membendung dan mencegah peredaran narkoba dilingkungannya.
“Kader Anti Narkoba yang dibentuk, harus membuat jaringan pencegahan yang berfungsi sebagai “Early Earning Networking” terhadap peredaran narkoba,” pungkasnya. (Red)
