By 
TASIKMALAYA, BEREDUKASI.Com — HINGGA saat ini renovasi pembangunan sarana Ibadah, Masjid di Kampung Pasantren, Desa Sukapada, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat belum terlihat ada tanda tanda kegiatan.
Haerudin (41) yang merupakan Tokoh masyarakat di Kampung Pasantren mengatakan, itikad baik dari para Agnia ataupun Instansi Pemerintah. Yang akan mendorong terlaksananya Renovasi pembangunan, belum terlihat.
‘Saat ini saya masih menunggu mereka (Agnia) yang berniat memberikan kontribusi demi kelancaran Renovasi,’ kata Haerudin, di Kampung Pasantren, Senin, 11 Oktober 2021.
Seperti diketahui, akibat kerusakan yang terjadi di lokasi Sarana Ibadah tersebut membuat kenyamanan Ibadah Shalat Berjamaah atau Pengajian dan lain sebagianya tidak nyaman.
‘Selain atap tiang bocor dan dibayang-bayangi bangunan roboh, juga dikhawatirkan ada ular berbisa,’ kata Haerudin.
Bangunan tersebut berdiri di atas Tanah Wakaf dari salaseorang warga Desa Sukapada seluas 9×9 meter persegi. Sementara biaya yang diperlukan renovasi bangunan tersebut sebesar Rp.80.000.000,-
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya di media online ini, dana yang ada Rp.10.000.000,-.
‘Ini jelas masih banyak kekurangnya, sekitar tujuhpuluh juta rupiah,’ kata Haerudin.
Dalam pemberitaan tersebut tertulis, dana yang ada itu masih tetap utuh dan belum digunakan.
‘Jika kita belanjakan bahan material dikhawatirkan terjadi penyusutan, rusak. Dan saat digunakan akan berpengaruh pada kondisi bangunan,’ tandasnya.
Sementara itu, Dwi Juli Kusmorop, Koordinator TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Kecamatan Pagerageung ikut prihatin terkait kondisi Sarana Ibadah di Kampung Pasantren tersebut.
Menurut Dwi, pihaknya berupaya ikut mencari solusi terbaik guna kelancaran dalam pembangunan Sarana Ibadah yang ada di Desa Sukapada.
‘Kita ikut memikirkan jalan keluarnya,’ kata Dwi.
Disebutkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan muspika Kecamatan Pagerageung. Dalam upaya mencari solusi terbaik pembangunan Sarana Ibadah di Kampung Pesantren.
‘Jika kondisinya mendesak kita mencari donatur yang akan membantu atau meringankan beban pembiayaan pembangunan tersebut,’ tandasnya.
Dari pantauan di lapangan, lokasi Sarana Ibadah tersebut baru terlihat bahan material berupa tumpukan pasir. Sementara kegiatan para pekerja untuk melakukan tugasnya belum terlihat. (***).
