FeaturedPendidikan

Dra. Eem Sukaemah M.MPd, Kepala Bidang P2HA Kota Bandung “Menfasilitasi dan Melindungi Anak…….!

0

Bandung, BEREDUKASI.Com — UNTUK membangun keluarga yang sejahtera dan harmonis. Tentunya membutuhkan hubungan yang serasi antar anggota keluarga. Baik ayah, ibu maupun anak.

Dengan konvensi hak anak, maka anak dipandang sebagai subyek hak yang aktif dan anak berhak mendapatkan standar hidup yang layak meliputi fisik, spiritual, mental, moral dan sosia. Yang dilakukan untuk memberikan yang terbaik bagi anak.

Adanya Pusat Pembelajaran Keluarga atau PUSPAGA. Diharapkan dapat menjadi ruang untuk meningkatkan kualitas, menuju keluarga yang sejahtera.

Dra. Eem Sukaemah M.MPd, selaku Kepala Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak atau P2HA mengatakan. Bahwa banyak sekali upaya dari PUSPAGA, untuk mengoptimalkan perannya dalam menfasilitasi dan melindungi anak. Mulai dari adanya kerjasama dengan berbagai SKPD. Agar hak anak dapat terpenuhi, mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) dan konseling dalam berbagai aspek.

“Kami juga mengembangkan Forum Komunikasi Anak Kota Bandung atau FOKAB. Agar anak-anak terlibat langsung dalam kegiatan yang positif,” terang Eem.

Anak juga menjadi pelapor dan pelopor. Anak harus berani melaporkan apa yang terjadi kepada dirinya. Misalnya ketika ada perlakuan guru yang tidak baik kepadanya atau hukuman yang tidak positif, termasuk kekerasan dalam rumah tangga anak harus melaporkannya.

“Disamping itu kami juga selalu mewujudkan sekolah yang ramah anak. Sama halnya dalam bidang kesehatan dan fasilitas umum. Yang memberikan pelayanan untuk semua, begitu juga dengan anak-anak disabilitas,” jelas Eem.

Eem berharap bahwa dengan menjadi “Kota Layak Anak”. Maka hal ini dapat memberikan kenyaman untuk semua. Dan akhirnya anak akan tumbuh tidak hanya cerdas secara intelektual. Tapi juga memiliki empati, berkualitas dan berakhlak mulia.

“Selain itu kami juga memberikan perhatian kepada anak yang mengalami kasus hukum. Walaubagaimanapun hak mereka harus tetap terlindungi dan terpenuhi. Baik mereka yang menjadi korban ataupun pelaku. Pendidikan dan Kesehatan mereka tetap diprioritaskan,” terangnya.

Di samping itu, Eem menambahkan bahwa di waktu luang pun anak sebisa mungkin mendapatkan hal-hal yang positif. Seperti dengan banyak membaca buku dan belajar. Jangan sampai anak terlalu asik dengan “gadget”, sehingga menjadi antisosial dan malas belajar.

“Ya….saya juga berharap dan menitip pesan untuk anak-anak di Kota Bandung. Agar belajar dengan baik karena tanpa ilmu, hidup tidak akan baik. Kedua, jagalah selalu pergaulan, jangan sampai terbawa arus pergaulan yang negatif,” ucapnya.

Bagi orangtua, tentu harus mulai belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Dengan mendengarkan cerita anak untuk kemudian ditanggapi. Anak juga perlu mendapatkan perlakuan hangat. Seperti mendapatkan pelukan agar mereka merasa disayangi. Jangan sampai anak dibiarkan dan dibaikan begitu saja karena anak adalah anugerah.

“Anak seperti sebuah kertas kosong. Jika ditulisi dengan bagus maka akan bagus. Begitupun sebaliknya, untuk melindungi anak dengan penuh kasih sayang dan cinta,” pungkasnya siang itu, disela-sela waktu senggangnya. (Tiwi Kasavela).

admin

Menolak Lupa, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di Gedung bank bjb

Previous article

Bagaimana bank bjb Cegah Kasus Korupsi?

Next article

You may also like

More in Featured