Bandung, BEREDUKASI.Com — DUA dosen UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, yakni Dr. Hasniah Aliah, M.Si., dan Mada Sanjaya WS, Ph.D meraih penghargaan dari Wakil Menteri Agama Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. sebagai Peneliti Terbaik di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang berlangsung di gedung Anwar Musaddad, Kampus I, Jl. A.H Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Bandung, Rabu (04/12/2019).
Ajang penilaian 64 hasil penelitian terbaik para dosen PTKIN ini menetapkan 20 peneliti terbaik dan 5 peneliti terbaik utama hasil seleksi dalam perhelatan Biannual Conference on Research Result (BCRR) yang digelar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam di UIN SGD Bandung.
Setelah melalui tahapan presentasi melalui paralel session, Dewan Juri menetapkan lima hasil penelitian terbaik utama yang mana dua dosen ini menjadi peneliti terbaik.
Mada Sanjaya W.S, judul penelitian: Integrasi Ilmu Falaq, Sains dan Teknologi Robot dalam Perancangan Alat Ukur Arah Kiblat Portable Menggunakan Metode al-Biruni dalam Kitab Tahdid Nihayat al-Amakin
Hasniah Aliah, UIN SGD Bandung, judul penelitian: Fabrikasi Semikonduktor Keramik ZnxFe2x03;Mn Berbahan Alam Lokal sebagai Sensor Alkohol dan Formalin;
Wakil Menteri Agama, Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. sangat apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan pihak-pihak yang terlibat dalam event bertemunya peneliti-peneliti handal di lingkungan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam).
“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Keluarga Besar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang mampu melahirkan sejumlah inovasi dan program-program terobosan yang luar biasa ini,” ujararnya.
Wamenag mengingatkan civitas akademika PTKI untuk konsisten dalam menghasilkan riset berkualitas. Menurutnya, hasil riset yang mumpuni diperlukan dalam rangka ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta penguatan keagamaan yang baik.
“Saya mendorong kepada jajaran PTKI untuk terus konsisten dengan program seperti ini guna memperoleh hasil riset yang berkualitas, sebagaimana dalam visi misi bapak presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Peningkatan kualitas SDM yang berorientasi pada penguatan agamaan yang baik, mempersiapkan generasi unggul di zaman yang penuh dengan tantangan yang demikian kompleks,” ucap Wamenag.
BCRR ini sebagai program dan terobosan PTKI di dunia riset, juga sebagai instrumen Kementerian Agama dalam melakukan akuntabilitas secara akademik atas pemanfaatan dana riset yang berjumlah 30% dari alokasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) secara nasional.
Wamenag berpesan kepada stakeholder PTKI terutama para dosen dan mahasiswa harus benar-benar melakukan kegiatan riset. Pasalnya, riset merupakan akumulasi seluruh kompetensi atau kapasitas dosen, dimana penguasaan pengetahuan, kemampuan nalar, kecakapan dalam menuangkan tulisan, serta mempertahankan ide dan gagasan terkumpul menjadi satu dalam rangkaian proses riset yang dilakukan.
“Menurut saya, tantangan terbesar dari dunia perguruan tinggi mana pun adalah bidang riset ini. Kewibawaan dan nama besar perguruan tinggi juga sangat ditentukan oleh riset. Terkendalanya angka kredit dosen juga sering kali terkendala oleh minimnya riset,” tandasnya.
Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si mengucapkan selamat dan merasa bangga atas raihan prestasi dosen selama ini, khususnya pada acara BCRR yang behasil terpilih tiga dosen pada kategori peneliti terbaik dan dua dosen untuk kategori peneliti terbaik utama.
Sebagai tuan rumah perdana, Rektor mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Agama atas terselenggaranya acara dwitahunan ini.
“Berkat penilian yang objektif dan bagus pada saat mempresentasikan hasil penelitianya. Dari lima dosen peneliti terbaik utama, terpilih lah dua dosen kita. Tentunya, dengan banyaknya perhargaan dosen ini dapat meningkatkan warwah kampus tercinta,” jelasnya.
Inilah daftar 20 peneliti terbaik yang menerima Anugerah Riset 2019, yaitu :
1. Agus Zaenul Fitri, IAIN Tulung Agung.
2. Ahmad Ali Nurdin, UIN Gunung Djati Bandung.
3. Ahmad Sihabul Millah, IIQ. An-Nur Yogyakarta.
4. Amirah Diniaty, UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Asep Saepudin Jahar, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Asti Meiza, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
7. Budiyono Saputro, IAIN Salatiga.
8. Erna Aftanti, IAIN Tulungagung.
9. Hasan Marzuki, UIN Raden Fatah Palembang.
10. Flori Ratna Sari, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Irham Falahudin, UIN Raden Fatah Palembang.
12. Irma Riyani, UIN Gunung Djati Bandung.
13. Lianah, UIN Walisongo Semarang.
14. M. Husnul Abid, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
15. Muhammad Fuad Zain, UIN Purwokerto.
16. Najahan Musyafak, UIN Walisongo Semarang.
17. Nur Said, IAIN Kudus.
18. Rado Yendra, UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
19. Rian Vebrianto, UIN Sultan Syarif Kasim Rian.
20. Taufik Edy Sutanto, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (MIF).