Bandung, BEREDUKASI.Com — BANYAK yang mengatakan bahwa Seni Tradisional, sudah tergerus oleh Seni Budaya Asing. Salasatunya yaitu Seni Tari Jaipongan, yang konon katanya tergeser oleh gerakan-gerakan Korean Dance.
Justru melihat gejala seperti ini, Pembina Yayasan SMP Surya Kencana Bhakti Bandung yaitu Hj. Suryamah. Berusaha mempertahankan Seni Tradisi Sunda ini.
Tidaklah mengherankan, ketika berlangsungnya Acara “Festival Bandung Ulin” yang berlangsung pada hari Rabu, (28/8/19) di Stadion Sidolig Jl. A. Yani 262 Bandung.
Hj. Suryamah, sebagai Pembina Yayasan SMP Surya Kencana Bhakti Bandung. Sengaja hadir tentu saja untuk memotivasi siswinya yang tampil memperlihatkan “kabisa”nya.
“Alhamdulillah saya hadir di acara ini, untuk memotivasi siswi yang menampilkan Tari Jaipongan,” kata Hj. Suryamah, yang didampingi asistennya. Disela usai penampilan siswi didiknya.
Untuk keseriusan melestarikan Seni Tradisi Sunda ini, pihak SMP Surya Kencana Bhakti Bandung. Memang sengaja ada pembimbing khusus untuk Kesenian.
Memang melihat dan mengamati dua siswi yang tampil Tari Jaipongan yaitu Nadila dan Asti, siswi kelas 9 ini.
Lewat “pirigan” musik Jaipong lagu “Daun Pulus”. Dengan gerakan-gerakannya seperti Mincid, Ukel, Selut, luncat kidang, Capang, Geder, Gedut, Galeong terlihat sangat sempurna.
Apalagi gerakannya terlihat sangat lentur, dipadu padankan dengan kostum Kebaya, Samping, Selendang serta Siger di Kepala yang terlihat Sundanis. Namun tetap terlihat kekinian, dengan warna yang bright nan eksotis. (HKS)