By 
JAKARTA, BEREDUKASI.COM — NAMA Dudy, adalah nama seorang Kontraktor yang sukses dan mapan, namun ia tidak ingin terus Bisnis di Zona Nyaman. Ia ingin mengembangkan Bisnis Baru di Bidang Film. Sebagai keseriusan Dudi mengibarkan Bendera Setia One Vision dan langsung memproduksi Film Genre Horor yang bertajuk ‘Gerbang Setan’.
‘Saya merasa Bisnis Film tantangan baru, tapi setelah memulai, saya koq merasa nyaman dengan Bisnis Film,’ ujar Dudy, ketika bincang dengan awak media di salasatu Resto di kawasan Condet Jakarta Timur Kamis,(1/11/2023)
Lantaran investasi Bisnis Film lumayan besar, maka Dudy pun langsung menggandeng Toto Hoedi, Sutradara Senior yang sarat pengalaman. Dari berkolaborasi dengan mantan Sutradara Candied Camera bertajuk di Spontan yang sukses di SCTV ini. Disepakati untuk memproduksi Film ‘Gerbang Setan’.
‘Saya memproduksi Film Genre Horor bukan nyari aman, tapi Penikmat Film Horor sangat banyak. Ini yang mendasari Kami memproduksi Film Horor, selain itu cerita menarik dan berbeda. Sehingga Insya Allah akan menyedot jutaan penonton,’ ujar Dudy panjang lebar.
Keyakinan Dudi Film Perdananya akan menyedot jutaan penonton. Karena ia memasang komedian yang lagi viral, Cak Lontong, Akbar, Jarwo Kwat, Komeng, Opik Kumis, Denny Chandra, Abdel serta Pelawak yang tergabung di Paski (Persatuan Artis Komedian Indonesia).
‘Meski Film ‘Gerbang Setan’ Genre Horor tapi sebagian besar pemainnya para Pelawak K Kondang. Jadi selain menakutkan, tapi ada adegan yang membuat penonton senyum. Sehingga penonton Film ‘Gerbang Setan’ tidak dibuat ketakutan sepanjang nonton film, tapi juga bisa tersenyum,’ papar pria berusia 51 tahun ini
Sebagai keseriusan Dudy terjun ke Bisnis, ia langsung gasspol, setelah Film ‘Gerbang Setan’ pertama tayang di Bioskop. Dudy langsung menyiapkan sekuelnya.
‘Sebagai Pebisnis saya memiliki Insting, kalau Film ‘Gerbang Setan’ bakal sukses meraih jutaan penonton. Untuk itu sudah siapkan sekuelnya. Mohon do’anya, biar Film Produksi saya sukses di Bioskop dengan Raihan penonton hingga puluhan juta orang,’ pungkas Dudy S. (TB).
