Bandung, BEREDUKASI.Com — WALI Kota Bandung, Oded M. Danial mengakui masih banyak pekerjaan yang harus dituntuaskan. Masih banyak kekurangan dan perlu akselerasi yang perlu dilakukan. Kendati begitu, di tahun Ke-Dua memimpin Kota Bandung. Akan terus berjuang mewujudkan Visi Misi Bandung Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis.
Selama Dua Tahun mengorkestrasi pembangunan di Kota Bandung, Oded dan Yana telah membangun fisik dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Bandung. Keduanya seperti dua sisi mata uang. Harus saling melengkapi.
“Pembangunan SDM saat ini, menjadi faktor yang harus ditingkatkan. Salasatunya dengan Pembentukan Karakter. Hal ini juga sebagai upaya menyiapkan Generasi “Emas” pada 2045. Upayanya melalui program-program Pelatihan dan Vokasi,” kata Oded.
Oded mengungkapkan, program membangun SDM salasatunya yaitu memberi bantuan Hibah kepada siswa dan mahasiswa serta pemberian Honorarium Peningkatan Mutu (HPM) Guru.
Tahun ini Pemerintah Kota Bandung menganggarkan Dana sebesar Rp.126.353.160.000,-. Anggaran tersebut untuk membantu 56.376 siswa dan mahasiswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP).
Sedangkan Pemberian Honorarium Peningkatan Mutu (HPM) Guru di antaranya untuk bagi 6.457 Pendidik dan Tenaga Kependidikan bukan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar Rp.31,5 miliar.
“Sedangkan pembangunan Fisik, kita telah membuat BSL-2 dan RSKIA yang canggih. Tak hanya itu, kita juga membangun Bukit Mbah Celeng, Bukit Mbah Garut, Wetland Park Cisurupan, Kolam Retensi Rancabolang, Kolam Retensi Jl. Bima, Serlok Bantaran, serta membuat ribuan Drumpori. Hal itu merupakan upaya Pemerintah Kota Bandung meminimalisir banjir,” jelasnya.
Untuk Bandung Agamis, kata Oded, Pemkot Bandung telah menggulirkan Gerakan Menyemarakan Tempat Ibadah dengan berbagai kegiatan. Di antaranya gerakan Ahlan Quran dan Kajian Muslimah Pendopo hingga Gerakan Berjamaah Salat Tepat Waktu (Bersatu).
“Salasatu hal yang membanggakan, Kota Bandung menjadi Juara Umum Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-36 tingkat Jawa Barat tahun 2020,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengungkapkan, salasatu hal yang paling menantang, yaitu saat Kota Bandung diterpa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Menurutnya, dampak yang ditimbulkan dari Covid-19 ini, sangat luar biasa. Tidak hanya berdampak pada Sektor Kesehatan namun juga permasalah Sosial dan Ekonomi.
“Di sinilah Pemerintah hadir dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan Jaring Pengaman Sosial,” ungkapnya.
Yana mengatakan, sejumlah strategi dirancang Pemkot Kota Bandun. Untuk merealisasikan proyek strategis di tengah pandemi Covid-19. Diantaranya, membangun kawasan yang multi peran.
“Penghijauan yang dipadukan dengan peran perbaikan iklim, pengendalian banjir, kawasan interaksi sosial, wisata, konservasi, edukasi, ketahanan pangan, olahraga, pusat aktualisasi diri dan penggerak ekonomi kerakyatan,” tuturnya.
Untuk bisa mewujudkan hal itu, Yana memastikan Kolaborasi menjadi salasatu kunci utamanya. Menjalin Kolaborasi antara Pemerintah dengan Komunitas, pemerintah dengan pemerintah yang lain, pemerintah dengan dunia usaha. Antara OPD di dalam pemerintah atau bahkan bauran dari semuanya.
“Misalnya pada pengembangan Bukti Mbah Celeng melibatkan DPU, DPKP3, Dispangtan, Kewilayahan, Dinas Kehutan (Pemprov Jabar), Komunitas Gowes Bandung Baraya, Sektor 22 Citarum Harum, PT Papandayan Cocoa Industries, Pecinta Alam STKIP Pasundan Cimahi,” ucapnya. (Ris).