Banjarmasin, BEREDUKASI.Com — SENYUM menyapa dari pemuda tampan bernama lengkap Muhammad Ridho Anshari atau yang akrab disapa “Edho”. Saat ditemui BEREDUKASI.Com, di sala satu sudut kafe di kawasan kota Banjarmasin.
Nanang Banjar kota Banjarmasin 2017 ini bercerita mengenai aktifitasnya, selain kuliah. Ia juga tengah mempersiapkan diri untuk pemilihan Nanang Galuh Provinsi Kalimantan Selatan Perwakilan dari Banjarmasin dan aktif di asosiasi Nanang Galuh Banjar dan Komunitas Pencinta Sasirangan.
“Saya berharap kedepannya lulus kuliah, bekerja di tempat yang sesuai, menambah berprestasi dan membuat bangga kedua orang tua,” ucapnya yang lahir di Banjarmasin, 28 Februari 1998.
Edho yang pernah menjuarai lomba PASKIBRA dan PBB serta menjadi Wakil 3 Duta Sasirangan Kalimantan Selatan 2018 ini. Memiliki motto “Manners maketh man” yang ia ambil dari sebuah film. Karena tata krama atau etika itu lebih dari segudang ilmu yang dimiliki.
“Untuk hobi, saya senang bermain game untuk refreshing. Saya juga senang berolahraga seperti futsal atau renang,” jelas penfavorit warna navy dan penyuka pete serta jengkol.
Pemilik tinggi 178 CM ini juga bercerita bahwa ia bercita-cita untuk sukses dalam bidang apapun. Baik dalam kuliah, pekerjaan ataupun prestasi. Dan lewat semangat, ia akan mengusahakan segalanya untuk dapat meraih kesuksesan tersebut.
“Adapun tokoh idola saya, yaitu Nabi Muhammad SAW, karena banyak sekali hal yang bisa saya diteladani dari beliau yang dapat diterapkan di kehidupan sehari- hari,” ungkap mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin, semester V jurusan Teknik Informatika.
Adapun sosok yang selalu menginspirasinya adalah kedua orangtua, karena kerja kerasnya dalam mencari rezeki dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
“Yang membuat saya selalu bersemangat dalam menjalani hidup adalah kedua orangtua,” jelas anak kedua dari tiga bersaudara.
Makna hidup bagi Edho adalah bagaimana memaknai hidup dengan menjadi tangguh. Karena saat kita tangguh kita akan siap dengan semua skenario kehidupan yang telah dibuat oleh Tuhan. Dan satu hal lagi adalah saat tidak bisa menjadi baik untuk orang lain, setidaknya jangan menjadi sumber kekecewaan untuk orang lain.
“Terakhir saya juga mengajak kepada para pemuda untuk mengisi aktifitas dengan melirik wisata dan budaya yang ada di daerah masing-masing. Karena sebagai pemuda, kita berperan dalam pengembangan wisata dan budaya lewat ide, inovasi dan kreatifitas yang dimiliki,” tutup Edho penuh semangat. (Tiwi Kasavela)