Gianyar, BEREDUKASI.Com — INGIN terus mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Itulah yang terus dilakukan oleh I Wayan Epa Jayantika dan akrab dipanggil Epa.
Pemuda kelahiran Gianyar, 22 April 1999 ini pun tercatat sebagai peraih Juara 1 Nasional News Anchor (Presenter Berita) Tahun 2018, Juara 1 MC Competition Se-Bali Tahun 2018, Juara 1 Lomba PCTA Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018, Juara 1 Presenter Se-Bali Tahun 2017, Juara 1 Reportase Se-Bali Tahun 2017, Finalis Teruna Teruni Bali Tahun 2017 dan Delegasi Bali dalam Kongres Nasional Asosiasi Duta Wisata Indonesia Tahun 2017.
“Saya ingin berbagi lebih banyak orang lagi. Meski tidak bisa berbagi dalam bentuk materi. Namun saya bisa berbagi ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat seumur hidup oleh orang-orang,” jelasnya.
Pemilik tinggi badan 168 cm ini juga berkata, bahwa ia mempunyai motto hidup “Memperbaiki apa yang belum baik, meningkatkan apa yang sudah baik dan mempertahankan apa yang sudah sangat baikl”.
Berkaitan soal hobi, Epa mengatakan bahwa sedari kecil, mempunyai banyak sekali hobi. Namun yang paling menonjol adalah berkesenian. Mulai dari Melukis, Menari Bali, hingga Seni Sastra dan Tembang Bali yang saat ini sudah jarang diminati oleh generasi muda.
“Saya dibesarkan di Ubud yang merupakan pusat seni dan budaya Bali. Dimana sedari usia belia, saya sudah diperkenalkan dengan kesenian dan kebudayaan,” terangnya.
Selain hobi dalam bidang kesenian, Epa juga mempunyai hobi dalam bidang Public Speaking. Hobi inilah yang saat ini menjadi profesinya yaitu sebagai MC dan Mentor kelas Public Speaking.
Mempunyai banyak hobi membuatnya meraih banyak pengalaman. Diantaranya bertemu orang orang baru yang menginspirasi dan memberikannya dampak positif.
“Seperti halnya hobi, saya mempunyai cita-cita yang tidak sedikit. Saya adalah tipe orang yang suka memanage, ingin membuat sebuah brand besar dan memimpinnya secara langsung yang didalamnya terdapat Learning Center, Kuliner, Art Shop, Akomodasi hingga tempat Rekreasi. Semua ini didasari oleh kegemaran untuk memimpin. Sedari Sekolah Dasar hingga sekarang, selalu mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemimpin. Baik itu di kelas atau didalam sebuah organisasi,” terang mahasiswa Universitas Mahendradatta Bali, Jurusan Ekonomi semester III.
Epa juga bercerita bahwa ia sangat senang mencoba makanan-makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Terutama makanan tradisional Bali. Karena saking cintanya akan kuliner tradisional Bali, pada tahun 2017 saya sampai sampai membuat gerakan #savejajebali.
“Jaje Bali adalah jajanan pasar ala Bali. Namun untuk kuliner Nusantara yang saya sukai itu Sate Ayam,” ulasnya.
Pemfavorit warna Biru ini, tengah sibuk dengan kegiatan di Teruna Teruni Bali yang merupakan Duta Wisata Provinsi Bali. Juga aktif dibeberapa organisasi diantaranya Kader Pelestari Budaya.
“Saat ini saya sedang disibukan dengan persiapan untuk berlaga di tingkat Nasional. Mewakili Provinsi Bali dalam lomba PCTA di Bandung, Jawa Barat pertengahan September ini,” lanjutnya yang dalam keseharian juga beraktifitas sebagai mahasiswa, Profesional MC dan Mentor Public Speaking.
Saat ini meski sedang disibukkan dengan berbagai aktifitas. Namun Epa sangat senang menjalaninya. Selalu ada hal baru dan pengalaman baru yang ia selalu dapatkan.
“Untuk tokoh idola saya tidak lain kalau bukan adalah Bapak Joko Widodo, seorang pemimpin idaman, sederhana dan rendah hati. Saya belajar banyak dari sosok Jokowi. Bahwa semua orang bisa menjadi pemimpin bangsa, meski pernah berlatar belakang dan berasal dari rakyat kecil yang hidup sederhana. Meski belum pernah bertatap muka langsung, semoga suatu saat nanti saya benar-benar bertemu dengan beliau,” jelasnya yang juga mengidolakan Susi Pudjiastuti, Ni Luh Djelantik, Marry Riana, Nadjwa Sihab, Choky Sitohang dan lainnya.
Ditanya soal sosok yang menginspirasinya, Epa mengatakan bahwa banyak sekali hal-hal positif yang bisa ia ambil dari orang lain, terutama tokoh-tokoh idolanya.
“Makna hidup bagi saya adalah berkarya dan mengabdi. Saya ingin orang-orang mendapatkan manfaat dari apa yang saya perbuat. Hidup itu singkat namun sebuah karya bisa abadi. Selama masih bisa bernafas maka berkaryalah dan jangan lupa mengabdi kepada Tuhan dan sesama,” terang sulung dari 2 bersaudara.
Yang membuat Epa selalu bersemangat dalam menjalani hidup ini adalah rasa syukur. Ia mempunyai sahabat, keluarga dan orang-orang yang selalu mendukungnya. Dan saya selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi mereka. (Tiwi Kasavela)