Jakarta, BEREDUKASI.Com — SEJAK berusia 16 tahun, sudah terpilih menjadi Finalis Wajah Model Remaja. Kemudian menjadi Ketua OSIS disekolahnya. Itulah yang membuat M. Eril Lesmana Putra atau yang akrab disapa “Eril” atau “Erles”. Tertantang untuk mempimpin sebuah organisasi dan mengeksplorasi beragam hal.
Saat Eril berusia 20 tahun, terpilih menjadi Finalis Kang dan Nong Kota Tangerang 2012. Selain itu, ia juga merupakan wisudawan berprestasi Peringkat 1 Sejurusan Teknik Sipil dan Peringkat 10 Se- Universitas Mercubuana.
Dan pada Tahun 2018, dipercaya menjadi Perwakilan Putera Kebudayaan DKI Jakarta 2 tahun 2018. Dan akan berkompetisi di ajang Putera Puteri Kebudayaan Indonesia 2018, pada bulan Oktober mendatang di Bandung.
“Saya memikiki motto untuk memanfaatkan waktu yang ada. Selama itu tidak merugikan orang lain,” jelas pemuda tampan kelahiran Palembang, 7 Juni 1992.
Penyuka Es Krim dan cokelat ini juga, bercerita bahwa ia hobi mendengarkan musik, menonton film dan travelling.
“Adapun harapan saya kedepan adalah ingin membuat kedua orang tua saya bangga. Dalam hal apapun, terutama almarhumah Mama saya,” jelas penyuka warna biru karena melambangkan ketenangan.
Pemilik tinggi badan 171 cm ini berkata bahwa sejak dulu ia bercita-cita menjadi Public Speaker. Karena ia senang berinteraksi dan bekerja atau berhadapan dengan orang banyak.
“Untuk keseharian, saat ini saya bekerja di sebuah bank swasta,” jelas lulusan Universitas Mercubuana Jurusan Teknik Sipil.
Adapun mengenai tokoh idola, Eril mengatakan bahwa karena ia suka mendengarkan musik dan bernyanyi. Maka ia mengidolakan Afgan Syahreza, karena kekhasan suaranya dan keramahannya kepada para fans.
“Sementara itu untuk sosok yang menginspirasi adalah ayah. Karena beliau begitu baik. Beliau juga banyak sekali mengajarkan arti kehidupan. Begitupun dengan almarhumah Mama, beliau adalah orang nomor satu. Karena Mama juga yang membuat saya, terus mau berjuang dan bersemangat dalam menjalani hidup,” jelas sulung dari empat bersaudara.
Bagi Eril, hidup adalah menjalani apa yang disukai, tidak pernah merugikan orang lain. Dan bangga serta bersyukur dengan jerih payah yang sudah dilakukan.
“Hidup ini hanya sekali saja, rintangan apapun yang terjadi. Harus kita jalani dengan semangat dan tersenyum. Karena senyuman itulah yang membuat kita tenang,” tutupnya siang itu hangat. (Tiwi Kasavela)