By 
Bandung, BEREDUKASI.Com — BERMULA dari perhatian dan kesadaran. Bahwa masa depan bangsa dan negara adalah milik anak-anak. Maka lahirlah sebuah ide untuk memberdayakan mereka lewat situs “anakbertanya.com”. Dan didirikan sejak pertengahan tahun 2013.
Hendra Gunawan pendiri situs “anakbertanya.com” mengatakan, bahwa situs ini diluncurkan khusus untuk anak-anak usia 10-12 tahun yang ingin tahu tentang berbagai hal. Seperti alam semesta, makhluk hidup, lingkungan sekitar, kehidupan di kota dan desa, perilaku manusia, dan lain sebagainya.
“Melalui blog ini, anak bertanya, pakar menjawab. Namun, blog ini bukan dimaksudkan untuk menjadi forum tanya-jawab. Lebih jauh daripada itu, melalui jawaban yang diberikan oleh pakarnya, anak-anak diharapkan mendapat wawasan seputar isu yang ditanyakannya. Serta mengenal pakar dalam bidang ilmu atau pekerjaan yang terkait dengan pertanyaannya,” tutur Hendra.
Selain melalui blog, tim “anakbertanya.com” bersama para pakar dan mitra pendukung. Juga telah mengadakan acara tatap muka (interaktif) dengan anak-anak.
Acara pertama diadakan pada bulan November 2013 di SOS Children’s Villages (Kinderdorf) Lembang, yang lokasinya bersebelahan dengan Observatorium Bosscha.
Acara tatap muka kedua diadakan pada tgl 2 Mei 2014, sekaligus merayakan Hari Pendidikan Nasional, di Rumah Belajar Semi Palar Bandung.
“Kamipun mengadakan Festival Anak Bertanya yang telah diadakan sebanyak tiga kali oleh Komunitas Anak Bertanya dan SABUGA ITB. Serta mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Sekitar 1000 pengunjung hadir pada acara yang diadakan pada tahun 2015 ini. Dan meningkat sebanyak lima kali, pada pelaksanaan tahun 2016, begitu juga pada tahun 2017,” tutur Hendra.
Tahun 2018 ini, pihaknya melakukan beberapa perubahan format acara dan peserta dari tahun sebelumnya. Dimana Festival Anak Bertanya 2018, diselenggarakan beberapa waktu yang lalu di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung.
Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan keingintahuan anak-anak usia 10-12 tahun. Mengenai berbagai hal dalam kehidupan, baik itu mengenai ilmu pengetahuan, pendidikan, kreatifitas, maupun seni dan budaya.
“Selain itu, festival ini diharapkan bisa memberi pengetahuan bagi orangtua, seputar pendidikan dan pengayaan bagi anak-anak. Ada 30 lembaga yang berpartisipasi dalam acara ini. Lembaga mengadakan aktifitas di “booth” masing-masing. Terkait dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Edukasi berupa Seni, Budaya dan Kreatifitas. Serta Hak Asuh dan Pendidikan Anak.” lanjut Hendra.
Ada pula Kelompok A Promosi IPTEKS: Pussainsa Lapan, Langit Selatan, Dunia Astronomi, Bengkel Sains, Observatorium Bosscha, Planet Sains Sabuga, Temali dan Biology4Kidz. Dan Kelompok B Edukasi yakni anakbertanya.com, Litara, Gagas Ceria, Pahlawan Bencana, Damkar Bandung, Seratpena, Tanah Aksara dan Ruang Cilik. Lalu Kelompok C Pengayaan: Freakids, Planes Art, Jendela Ide Sabuga, Semesta Tari, Kaya Kayu Indonesia, Komunitas Reptil Bandung, Yippie Yeay dan Superkids Eduventure. Kelompok D Hak Asuh dan Pendidikan Anak SOS Children’s Villages Indonesia, Pustaka Bergerak Indonesia, Bengkimut & Jendela Perempuan dan Anak, Corner Stone Academy dan Bandung Homeschooler.
“Banyak aktifitas yang melibatkan anak-anak secara langsung yaitu workshop, lomba pesawat terbang kertas, Planetarium Mini, pemutaran lima belas film pendek, belajar memanah, cosplay serta Kuis Berhadiah.
“Tentunya tidak ketinggalan pula berbagai atraksi di panggung pertunjukan, mulai dari pertunjukan musik, tari, bela diri, dongeng, pantomim, teater dan demonstrasi dari Pasukan Pemadam Kebakaran,” jelas Hendra.
Tahun ini, sama seperti tahun sebelumnya ada pula pagelaran acara “Jumpa Ahlinya” dengan format yang lebih variatif. Dalam acara ini anak-anak dapat berinteraksi langsung dengan para ahli dengan ragam profesi. (Tiwi Kasavela)
