FeaturedInfokuPemerintahanWisata & Kuliner

Festival Budaya dan Kuliner Linggawangi Menunjukkan Jati Diri, Sunda Itu Ada.

0

TASIKMALAYA, BEREDUKASI.COM — HAJAT Budaya Linggawangi yang diprakarsai Desa Linggawangi kerjasama dengan Kementerian Kebudayaan RI dan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya. Dipertontonkan di Lapang Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Minggu, 7 November 2021.

Ragam kesenian khas Sunda serta ‘Kaulinan Urang Lembur’ (Permainan Anak Desa), juga makanan tempo dulu. Ditampil dan meramaikan acara tersebut.

Meski sempat diguyur hujan,  Festival tetap meriah bahkan dapat menghibur warga yang hadir menyaksikanya. Mulai dari tampilan Seni Gondang, Pencak Silat, Seni Hadroh, Tari Jaipongan serta Seni-seni Sunda lainya.

Mengutif dari kabar-priangan.com, yang update pada 7 November 2021, Festival Hajat Budaya Linggawangi dan Pasar Budaya mendapat sambutan hangat dari pengunjung yang menyaksikannya. Lapangan Desa pun penuh dipadati warga yang datang.

Dalam Gelar Festival itu, ditampilkan kesenian buhun Linggawangi seperti dari Komunitas Rembo atau Rempugan Ema-ema Milenial Bolodog Hadroh. Ada komunitas Pancaki atau Paguyuban Aceu-aceu Kaliung Kidul dengan Seni Tari Jaipong. Paguyuban Pakarang atau Paguyuban Kelieung Girang, menampilkan Gondang.

Belum lagi Paguyuban Hibusini atau Himpunan Ibu-ibu Sindangraja yang menampilkan Seni Calung. Plt Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Dudu Wardiman mengapresiasi kegiatan Festival Budaya Sunda ini.

‘Kami bersyukur dan bangga karena melalui kegiatan ini masyarakat Linggawangi. Sudah mengimplementasikan amanat UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,’ kata Dudu.

Disebutkan, pada Undang Undang tersebut ada 10 Objek Pemajuan Kebudayaan dan ke-10 objek itu tampil dalam waktu bersamaan. Seperti Kesenian, Bahasa, Pengetahuan, Permainan Rakyat serta Olahraga Tradisional.

‘Kami berharap kegiatan ini harus dipertahankan dan terus berlanjut, tuturnya.

Ditambahkan, ini sebagai bentuk upaya melasterasikan Seni Budaya Sunda yang sudah terlindas Budaya Asing. Sehingga cenderung  mengarah pada perusakan moral, prilaku generasi anak bangsa.

Masih dalam laman yang sama,  Kepala Desa Linggawangi, Alam Sungkawa menuturkan, tujuan utama kegiatan ini adalah memangil dan menghadirkan serta menggali Budaya Lokal yang ada disini.

‘Kami ingin mengembangkan dan menghidupkan kembali seni dan budaya lokal di wilayah kami,’ cetusnya.

Bahkan, tambahnya, dengan kegiatan ini bisa lebih menggali potensi Budaya yang ada di Linggawangi.

‘Sudah waktunya kami dan generasi muda menggarap, merawat serta mengembangkan Seni Warisan Buhun sebagai jati diri orang Sunda,’ tandasnya.

Laman tersebut menyebutkan, sesepuh pituin warga Linggawangi tokoh Sunda Tasikmalaya, Abah Emus, mengungkapkan, sebagai warga pribumi sepantasnya untuk menjaga dan merawat tradisi leluhur nenek moyang dengan Budaya Khasnya.

‘Ieu teh estu ngamumule hasanah wewelek Linggawangi oge umumna wewengkon Jawa Barat. Ulah nepi budaya di Linggawangi leungit jati diri kasilih kujunti ku ayana budaya deungeun. (Ini sebagai bentuk mempertahankan Budaya di Linggawangi khususnya dan umumnya di wilayah Jawa Barat. Jangan sampai hilang terlindas Budaya Asing),’ tutur Abah Emus, dengan logat dan Bahasa Sunda-nya yang khas.

Diakui Abah Emus, Budaya Sunda yang dimiliki masyarakat Sunda saat ini sudah ditinggalkan.

‘Contona wae panyatur Budaya Sunda tos leungit. Tah ayeuna urang hudangkeun deui, diwanohkeun deui ka balarea (Contohnya orang yang berbicara memakai Bahasa Sunda saat ini, sudah jarang ditemukan di acara resmi. Melalui kegiatan ini mari kita bangkitkan tunjukan ke semua lapisan, bahwa bahasa Sunda itu ada),’ jelas Abah Emus. (Ombik).

admin

Budi Budiman Bebas Menghirup Udara Segar, Disambut Sowan Pejabat dan Masyarakat.

Previous article

Hasil Kongkow-kongkow Harus Ditindak Lanjuti Dengan Kerja Nyata, Seperti Para Punduh di Kecamatan Pagerageung.

Next article

You may also like

More in Featured