FeaturedFigurSD

Gelisah Karena Sampah Plastik, Guru SDN Ini Berhasil Menciptakan Alat Penyuling Sampah Plastik……..!

0

Purwakarta, BEREDUKASI.Com — BERAWAL dari kegelisahannya melihat tumpukan sampah plastik di areal sawah dekat rumahnya. Ahmad Sudarna (40) Guru SDN Karoya I Tegalwaru Purwakarta, berhasil menciptakan alat tepat guna, berupa alat penyulingan sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) Alternatif.

Ahmad mengatakan, tercetusnya “ide” membuat alat penyulingan atau yang dinamainya “Destilator” tersebut. Atas kebingungannya melihat sampah plastik, apalagi sampah plastik merupakan salasatu limbah yang tidak bisa diurai.

“Awalnya kebingungan saya melihat sampah plastik di areal sawah, mau diapakan ya….? Akhirnya saya coba buat alat tepat guna, berupa penyulingan sampah plastik menjadi BBM Alternatif,” ujar Ahmad, ketika ditemui di Kantor PGRI Tegalwaru, Purwakarta. Kamis (18/7/19).

Alat yang ia buat untuk menyulap sampah plastik jadi BBM Alternatif ini. Dibuat dari bahan-bahan sederhana yakni kaleng dan pipa besi, kemudian bahan pendukung lain seperti kayu bakar dan tungku. Melalui alat tersebut, proses pengelolaan sampah plastik menjadi BBM Alternatif ini, disebut “Pyrolysis”. Selama 2 tahun, dirinya terus mengembangkan alat tepat guna tersebut yaitu sejak tahun 2012 dan disempurnakannya pada 2014.

Secara teknis alat yang ia buat, adalah hasil Kondensasi Gas dari sampah plastik. Sehingga menjadi “fase” cair. Hasil Kondensasi inilah yang bisa digunakan sebagai BBM Alternatif yang setara dengan Bensin dan Solar. BBM dari pemakaian sampah ini, keluar dari pipa yang sudah tersambung dengan kaleng yang dipanaskan. Untuk 1 Kg Plastik Botol, bisa menghasilkan 1 Liter adapun sampah plastik berbentuk kantong menghasilkan 0,78 Liter untuk 1 kilogramnya.

“Ya, caranya cukup sederhana. Kita daur ulang sampah plastik dengan alat pembakar itu. Sampah plastik tersebut dimasukan kedalam kaleng dan dipanaskan, yang hasilnya berbentuk cair,” katanya.

Bahkan hasil cairan tersebut memiliki Oktan, setelah sebelumnya pihak Institut Teknologi Bandung, mengecek kadar Oktan dari penyulingan tersebut, diketahui nilai Oktan-nya sebesar 85.

Sedangkan untuk hasil penyulingan sendiri, Ahmad mengatakan sudah ada beberapa pihak pengepul BBM Alternatif hasil olahan sampah plastik. Bahkan untuk kebutuhan bahan bakar kendaraannya, sudah menggunakan bahan bakar ciptaannya tersebut.

“Sudah ada pengepulnya bahkan dari Wanayasa dan Jatiluhur yang menggunakan BBM Alternayif hasil penyulingan. Bahkan selama saya menggunakan di motor, saya tidak ada masalah sama sekali,” ungkapnya.

Sedangkan terkait bahan baku sendiri, Ahmad mengatakan bahwa selama ini dirinya mencari sampah plastik sendiri, termasuk bekerja sama dengan warung sekitar kediamannya.

“Bahan baku ya…saya cari sendiri. Bahkan kerjasama dengan warung-warung sekitar rumah. Targetnya selain menjadikan bahan tepat guna. Juga membantu mengurangi keberadaan sampah plastik yang tidak bisa diurai,” jelasnya bapak dengan 2 orang anak ini.

Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta, Purwanto mengatakan, alat yang dikembangkan oleh Guru SDN I Karoya ini. Harus diapresiasi lebih, bahkan pihaknya akan menjadikan “Pilot Project” alat ciptaan Ahmad, di tempatkan di SDN I Karoya Tegalwaru.

“Kita akan melakukan penanganan sampah plastik di Purwakarta secara terstruktur ke sekolah-sekolah. Ini kan….Inovasi luar biasa. Jadi dalam waktu dekat akan membangun tempat pengolahan sampah plastik di SDN 1 Karoya, sebagai unggulan sekolah,” ujar Purwanto, ketika melihat alat penyulingan Sampah Plastik di Tegalwaru.

Bahkan targetnya adalah setiap Kecamatan, memiliki satu alat tersebut. Tetapi pihaknya akan melihat komitmen sekolah terlebih dahulu, sebagai bentuk pengurangan sampah plastik dan pengembangan alat tersebut.

“Tahun depan targetkan, setiap Kecamatan ada alatnya. Tetapi saya melihat dulu komitmen pihak sekolahnya, bukti kita konsisten dalam mengurangi limbah sampah plastik,” pungkas Purwanto. (Wief)

admin

Dari “Ruang Kecil” Inilah Personil Sathar 13 Harus Mampu Mengembangkan Diri…..!

Previous article

Penyuluh Agama Merupakan “Jembatan” Bagi Pemerintah Dan Masyarakat……!

Next article

You may also like

More in Featured