By 
Bandung, BEREDUKASI.COM — Nampak selalu bersemangat dan menikmati hidup saat beredukasi.com menemui seorang gadis bernama lengkap Fauziah Halimah.
“Saya memiliki banyak panggilan nama, saat TK hingga SD saya di panggil “Alit”, karena saat saya lahir saya memiliki bobot kilo lebih kecil dari kakak-kakak saya dan hingga SD saya tidak pernah gemuk diantara anggota keluarga,” jelasnya.
Kemudian, lanjut masuk SMP ia di panggil “Dede” dan itu berlaku hingga SMA. Namun perlahan ia merasa bosan dengan kedua panggilan tersebut, dan saat berkuliah ia memutuskan untuk dipanggil “Halee”.
“Halee dari penggalan nama saya yaitu “Halimah” yang dimana dalam bahasa Urdu yaitu Haleemah,” terang gadia kelahiran Sukabumi, 09 maret 1998.
Pemilik dari motto hidup “memperbaiki kesalahan diri sendiri dan belajar dari keberhasilan orang lain” ini juga berharap bahwa ia akan mampu menjadi pemudi yang bisa berguna untuk bangsa, nusa dan agama.
Semangat itu jugalah yang membuatnya memiliki beragam prestasi diantaranya pernah menjadi wakil Dokter Kecil di Sukabumi, juara 3 olimpiade bhsa indonesia di SD, Juara 2 pupuh di SD 2008, Juara 1 pupuh di SD 2009, Juara 1 solo vocal FLS2N 2011 tingkat komisariat, Juara 3 solo vocal FLS2N 2011 tingkat kabupaten, wakil Ketua osis SMA 2013, pelaksana forum diskusi Jawa Barat tingkat universitas 2017, ketua Pemilu Raya UNISBA 2018 dan Juru Bicara Pancasila terpilih regional Jawa Barat.
Lalu apa cita-cita dari Halee?
“Sejak kecil saya tidak pernah konsisten dengan cita cita saya. Karena sering berubah. Dimulai dari jadi dokter, guru, atau psikologi. Namun saat ini, saya mantap ingin menjadi menteri di Indonesia atau Hakim Pengadilan. Karena saya terinspirasi dari Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti, mereka permpuan, tegas, pintar dan berwibawa. Dan saya pun ingin menjadi hakim karena hal tersebut merupakan tugas yang mulia,” terang mahasiswi semester V Jurusan Hukum Islam di Universitas Islam Bandung.
Penyuka warna Kuning dan hijau ini juga berkata bahwa ia gemar beryanyi dan vocal. Semua itu bermula ketika saat kelas 3 SD gurunya di kelas menunjuknya untuk bernyanyi dan dari sana Halee pun sangat senang bernyanyi.
“Mengenai kesibukan saat ini, Disamping fokus berkuliah, saya juga aktif di kegiatan-kegitan kemanusiaan. Seperti banyak mengikuti pengabdian ke daerah daerah terpencil dan juga mengikuti banyak pelatihan yang bisa membangun pribadi menjadi generasi bangsa yang baik,” terang anak ke 4 dari 5 bersaudara.
Adapun tentang sosok idolanya, Halee mengatakan bahwa ia mengagumi pribadi Soekarno dan Habibie. Sebab setiap kali ia mengingat mereka entah kenapa ia merasa sedih, senang, haru sekaligus bangga.
“Makna hidup bagi saya adalah ketika saya bisa membantu orang lain dan membuat mereka terseyum bahagia. Karena dari mereka saya belajar makna hidup yang sebenarnya,” tandasnya yang mengaku juga selalu terinspirasi dari Ibu dan ayahnya.
Sementara itu hal yang membuatnya selalu bersemangat dalam menjalani hidup adalah, saat ia selalu melibatkan Tuhan dalam segala urusannya dan mengingat orang tua dengan segala perjuangannya.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan bahwa tidak ada hidup yang mudah, tidak ada kebahagiaan sebelum ada kesulitan dan tidak ada kesuksesan sebelum ada kepahitan. Tidak perlu takut untuk sendiri, Tuhan saja demikian dan Ia maha kuat karena itu,” pungkasnya di ujung malam. (Tiwi Kasavela)
