FeaturedInfokuPemerintahanRagam

Hasil Kongkow-kongkow Harus Ditindak Lanjuti Dengan Kerja Nyata, Seperti Para Punduh di Kecamatan Pagerageung.

0

TASIKMALAYA, BEREDUKASI.COM — UNTUK meningkatkan koordinasi dan evaluasi kerja, tidak dibatasi dengan digelarnya Rapat di ruang rapat. Akan tetapi kehangatan dalam sebuah obrolan santai pun terus dilakukan. Dan Sambil menikmati hidangan kopi hangat di meja tamu.

Seperti yang dlakukan para Punduh di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kehadirannya sebagai aparat Desa tidak membatasi diri melakukan manuver informasi di ruang rapat, sambil menikmati hangatnya kopi susu pun jadi.

‘Kita selaku kaki tangan Kades tidak selamanya menunggu intruksi dalam melakukan koordinasi. Tapi lebih banyak inisiatif sesama Punduh dimana pun tempatnya,’ kata Punduh Sadalewih, Hadi Ismaya disela-sela ngariung alias berkumpul tak resmi di satu kesempatan, Sabtu, 6 November 2021.

Hadi Ismaya merupakan Punduh Sadalewih Desa Puteran yang sering melakukan hubungan dengan sesama Punduh lainnya, guna tukar informasi.

‘Dengan terjalinnya informasi sesama Punduh dalam situasi apapun akan lebih mudah dalam melaksanakan tugas kepunduhan,’ tuturnya.

Hal serupa diamini Punduh Lampegan Desa Nangewer, Emus. Menurutnya, jika mengandalkan pertemuan rutin yang terjadwal setiap minggu keempat tiap bulannya, koordinasi akan lebih efektif dimanapun tempatnya.

‘Silaturahmi itu medianya banyak. Tidak sebatas pertemuan setiap akhir bulan, justru yang lebih mendekatkan adalah kongkow-kongkowan seperti saat ini,’ cetus Emus.

Pertemuan resmi, kata Punduh Emus, yang berjalan selama ini, adalah diagroma organisasi pemerintahan yang harus ditaati.

‘Tempatnya di Aula Kecamatan yang di hadiri Camat serta unsur Muspika lain,’ imbuhnya.

Semua Punduh di luang lingkup Kecamatan Pager Ageung berkumpul disana. Setiap minggu ke empat diakhir bulan.

‘Selain pertemuan rutin, silaturahmi juga menerima arahan dan ingormasi penting dari Muspika serta Camat,’ tuturnya.

Disisi lain, Koordinator TKSK Kecamatan Pagerageung, Dwi Juli Kusmorop, SH mengomentari sikap para Punduh tersebut. Dengan menuntut bukti dan hasil dari sebuah pertemuan.

‘Buktikan dengan karya nyata dari sebuah obrolan dalam tiap pertemuan,’ cetus Dwi.

Menurut Dwi, pertemuan dimana pun tempatnya itu sesuatu yang baik. Tetapi alangkah lebih baiknya jika dari pertemuan dimaksud dilanjutkan dengan tindakan dalam bekerja.

‘Tidak hanya obrolan ngaler ngidul yang akhirnya hanya wacana doang, tapi bukti yang ditunggu,’ pungkas Dwi. (Ombik).

admin

Festival Budaya dan Kuliner Linggawangi Menunjukkan Jati Diri, Sunda Itu Ada.

Previous article

Kenalkan Literasi Keuangan, Disdik Jabar Apresiasi SimPel.

Next article

You may also like

More in Featured