Bandung, BEREDUKASI.Com — BERKENAAN dengan Erupsi di Gunung Tangkuban Parahu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandan Geologi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Humas dan Kerjasama Badan Geologi, Andhy D Sipayung ST. MT. Mengungkapkan bahwa Masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu, pedagang, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas. Dengan radius 500 meter, serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.
“Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki dan pengelola wisata Gunung Tangkubanparahu. Agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu. Agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa,” terangnya.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki dan pengelola wisata Gunung Tangkubanparahu. Agar mewaspadai terjadinya letusan “Freatik” yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.
“Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu. Tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat,” paparnya.
Saat ini, pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (BPBD Provinsi Jabar) dan BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Subang.
“Untuk informasi lebih lanjut dapat mengikuti infonya diaplikasi Magma yang dapat didownload playstore andoid atau di websitenya di magma.vsi.esdm.go.id ,” tandasnya. (Tiwi kasavela)