Auckland, BEREDUKASI.Com – PACIFIC Exposition 2019 yang digelar di Selandia Baru. Sebagai ajang bisnis dan Diplomasi yang diinisiasi Indonesia, dengan dukungan pemerintah Selandia Baru dan Australia (Trilateral Cooperation) ini. Merupakan pameran Dagang, Investasi, dan Pariwisata terbesar di Asia Pasifik yang diikuti oleh 20 negara dan berlangsung dari tgl 12 s/d 14 Juli 2019 di SkyCity Convention Center, Auckland, Selandia Baru.
Pembukaan The First Pacific Exposition 2019 dilakukan pada Jumat 12 Juli 2019 oleh Menlu RI Retno Marsudi, Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, serta pimpinan dan perwakilan dari setiap Negara Pasifik lainnya. Lima Provinsi di bagian Timur Indonesia yang menjadi representasi sebagai negara Pasifik adalah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat,l dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selandia Baru telah menjadi “Success Story” dalam pemanfaatan ekonomi terbarukan. Utamanya Geothermal yang 15 % sudah masuk dalam Supply Chain Energi Nasional.
Saat ini Indonesia mengharapkan potensi kerjasama di bidang energi terbarukan yakni Solar PV (Photovoltaic) melalui PT Len Industri (Persero) Negara Pasifik yang merupakan negara kepulauan. Sehingga pemanfaatan listrik tenaga surya akan sangat cocok.
Di Selandia Baru sendiri, Industri Solar PV menjadi provider solusi untuk kebutuhan listrik perumahan. Hal ini seiring dengan yang sedang dibangun oleh Len Industri di bisnis retail melalui LenSOLAR, produk PV Rooftop (Atap Surya) untuk memenuhi energi listrik baik perumahan maupun untuk perkantoran.
Zakky Gamal Yasin, Direktur Utama Len Industri menyampaikan, “Peluang energi terbarukan terbuka untuk pasar Papua Nugini dan Republik pulau yang menghadiri acara Expo ini. Nanti bisa LenSOLAR sebagai Solar Rooftop, bisa juga IPP PLTS (Independent Power Producer Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Seperti yang pernah kita bangun di Kupang, NTT. Dan Solar PV kita sudah tersertifikasi di tingkat Internasional. PLTS cocok untuk negara-negara Pasifik yang berupa kepulauan. Peluang di bidang lainnya seperti elektronika pertahanan atau transportasi kereta juga tidak menutup kemungkinan”.
Indonesia sendiri mendelegasikan 42 BUMN yang dipimpin oleh Rini Soemarno, Menteri BUMN RI yang juga hadir dalam acara pembukaan. Masing-masing BUMN memamerkan semua produk ekspor dan potensi investasi yang dimiliki.
Pacific Exposition dibarengi dengan forum bisnis berupa seminar perdagangan dan investasi. Yang membahas mengenai, kebijakan, peluang dan insentif di masing-masing negara. Yang telah disampaikan oleh pejabat pemerintah dan tokoh bisnis dari negara yang hadir. Event ini juga akan menjadi ajang interaksi pengusaha negara-negara Pasifik Selatan dengan calon mitra.
Delegasi dari Pemerintahan Indonesia antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Duta besar Indonesia untuk New Zealand Tantowi Yahya, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan Puan Maharani dan Perwakilan DPR RI.
Beberapa peserta negara Pasifik yang turut berpartisipasi selain Indonesia adalah Australia, Selandia Baru, Caledonia Baru, Cook Islands, Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Nieu, Palau, Papua Nugini, Samoa, Solomon Islands, Tuvalu. **