Bandung, BEREDUKASI.Com — “WAKTU dulu nikah, kami merencanakan untuk menunda punya anak selama satu tahun. Sesuai rencana, setahun kemudian istri hamil. Alhamdulillah kami dikaruniai dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Jeda anak pertama dengan kedua 13 bulan. Setelah itu, istri langsung menjadi peserta KB. Sayangnya, istri ternyata nggak cocok dengan semua kontrasepsi. Ada yang jadi jerawatan atau apalah. Oleh karena itu, setelah anak kedua, saya melakukan operasi vasektomi. Saya melakukannya dengan sukarela,” ungkap Yana Mulyana yang sekarang menjabat Wakil Wali Kota Bandung.
Ya…itulah sepenggal sambutan yang disampaikan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat memberikan sambutan kegiatan dalam rangka peringatan Hari Vasektomi Sedunia di Rumah Sakit Kebonjati, Jalan Kebonjati, Kota Bandung,( 9/11/2020).
Lebih jauh Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyerukan agar para pria lebih berperan dalam program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana). Salah satunya dengan menjadi peserta keluarga berencana (KB) pria. Tentu, ini bukan seruan basa-basi. Apa yang diserukannya sudah Yana lakukan terlebih dahulu mencontohkan dengan menjalani vasektomi alias metode operasi pria (MOP).
Dalam kegiatan tersebut diisi juga penyerahan penghargaan atas capaian 100 persen Kota Bandung dalam kegiatan pelayanan serentak satu juta akseptor dalam rangka peringatan ke-27 Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan Hari Kontrasepsi Sedunia belum lama ini. Selain itu, turut diserahkan perlengkapan dan bingkisan bagi anggota kelompok motivator KB pria. Hadir bersama Kang Yana, panggilan akrab Yana Mulyana, antara lain Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Kusmana, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung Andri Darusman, Kepala Staf Komando Distrik Militer (Kasdim) 0616/BS Letkol TNI Yudha Setiawan, dan tuan rumah Direktur Rumah Sakit Kebonjati Junandi Suryautama.
“Saya bersyukur sebagai bagian dari para pria sejati ini untuk berperan aktif untuk masa depan bangsa dan masa depan keluarga. Juga menjadi motivator untuk mengajak para pria lain untuk menjadi peserta program keluarga berencana. Program KB atau kini menjadi Bangga Kencana seolah-olah hanya untuk kaum perempuan. Padahal, laki-laki juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun keluarga berkualitas dengan cara turut mengendalikan kelahiran,” tandas Yana.
Melalui program-program Bangga Kencana, sambung Yana, para keluarga bisa merencanakan kehidupan masa depan keluarganya dengan memberikan pendidikan yang baik, menjaga kesehatan, serta memberikan ruang kreativitas dan inovasi berkembang dengan baik. Yana menjelaskan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) saat ini lebih berorirentasi pada pengendalian pertumbuhan penduduk untuk menjaga kualitas dan struktur penduduk seimbang.
“Program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang secara keseluruhan disebut Bangga Kencana menuntut peran kaum pria. Peran kaum pria sangat penting, baik dalam konteks sebagai kepala rumah tangga maupun sebagai pengarah masa depan keluarga khususnya, serta pengarah masa depan bangsa pada umumnya. Program KB bukan hanya tanggung jawab kaum ibu. Karena itu, para pria pun harus berpartisipasi di dalamnya, melalui kontrasepsi mantap atau vasektomi secara sukarela,” tegas Yana.
Di tempat yang sama, Kepala BKKBN Jawa Barat Kusmana mengaku sangat bangga kepada Wakil Wali Kota Yana Mulyana. Keperpihakannya pada program Bangga Kencana tidak saja ditunjukkan melalui kebijakan Pemerintah Kota Bandung. Lebih dari itu, Yana menjadi role model bagi pimpinan daerah lainnya dengan menjadi peserta KB pria.
“Kehadiran Kang Yana merupakan energi dan spirit memajukan Bangga Kencana. Kang Yana menjadi role model karena menjadi peserta KB Pria. Nah, Hari Vasektomi Sedunia ini merupakan penghargaan kepada bagi para suami yang bersedia menjalani vasektomi,” ungkap Ayah Uung, sapaan Kusmana. (Tesaf).
Foto-foto : Dok BKKBN Jabar.