Bandung, BEREDUKASI.Com — BAHAN Bakar Minyak (BBM) menjadi hal yang pokok bagi kendaraan bermotor. Apalagi kendaraan Dinas Penarik Meriam, rata- rata memiliki penggunaan BBM yang boros.
Untuk itu, ada baiknya penggunaan BBM yang irit pada kendaraan Dinas, dapat sangat membantu Dansat dalam penggunaan BBM satuan secara maksimal. Mobil yang memerlukan BBM-nya irit, dapat membuat biaya operasional kendaraan. Menjadi ringan sehingga seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan maksimal.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan BBM. Namun hal itu dapat berpengaruh pada dua hal, yakni Performa Mesin dan Cara Pemakaian. Misalnya, jika ada kerak berlebihan dimesin, dapat menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
Selain itu, bisa berefek pada Power yang tak maksimal dihasilkan, sehingga mesin butuh lebih banyak BBM. Kemudian misalnya komponen pengapian, businya tidak berfungsi penuh, sehingga mendorong penggunaan bahan bakar lebih besar.
Berawal dari permasalahan tersebut, Prajurit dari satuan Yonarhanud 3/Yudha Bhuana Yakca yang menggunakan kendaraan Dinas Operasional Reo (Kendaraan Penarik Meriam) yang tentunya cukup memerlukan BBM lebih banyak atau boros.
Menyikapi hal itu, agar penggunaan bahan bakar minyak yang boros pada kendaraan Dinas Operasional Jenis Reo, Prajurit Yonarhanud 3/YBY melakukan Inovasi dengan cara pemakaian formula yang diberi nama “Zitron”.
Cara kerja Zitron adalah dengan menerapkan teknologi masa yang merupakan Bio Aditif untuk BBM. Yang bahan bakunya terdiri dari unsur alam yang dipadukan dengan teknologi terdepan, yang berfungsi untuk memecahkan partikel-partikel atom pada bahan bakar. Menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan halus, sehingga sistem pembakaran bahan akan lebih sempurna dan juga cara kerja mesin akan lebih optimal.
Tidak sedikit orang berpikiran bahwa untuk menghemat bahan bakar. Bisa dilakukan dengan hanya meningkatkan angka Oktan dari bahan bakar minyak, namun Zitron ini berbeda dengan yang biasanya.
Untuk pemakaian formula Zitron Ini, dengan cara mencampurkan pada BBM kendaraan yang digunakan. Tentunya inovasi yang di lakukan oleh prajurit dari Yonarhanud 3/YBY ini. Tidak semata tanpa bantuan para ahli, keberhasilan itu atas dukungan dan kerjasama dari para ahli yang membidanginya. Termasuk ahli kimia dan ahli pertanian dari Perguruan Tinggi yang ada di Bandung.
Alhasil karya inovasi tersebut, kini mulai diperhitungkan setelah di buktikan penggunaannya oleh Prajurit.
Keberhasilan Prajurit Yonarhanud 3/YBY ini mendapat sorotan dari Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kasdam III/Slw Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo. Serta para pejabat utama Kodam III/Slw. Dimana hasil karya inovasi akan berdampak baik bagi Prajurit dan Satuan juga dapat bermanfaat bagi Masyarakat.
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa Batalyon Arteleri Pertahanan Udara. Merupakan satuan bantuan tempur kebanggaan Kodam III/Siliwangi. Selain melaksanakan tugas pokok masih bisa berfikir untuk berbuat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dimasa damai. Sekaligus juga bisa menginspirasi Prajurit lainnya untuk membuat inovasi kreasi lainnya yang bermanfaat. Terlebih saat ini masih pandemi Covid- 19.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto berharap inovasi/kreasi prajurit Yonarhanud 3/YBY ini terus di kembangkan. Agar dapat berbuat sesuatu hal yang dapat menunjang tugas pokok satuan dan juga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Karena, menurutnya BBM itu bukan termasuk barang mewah, namun hampir semua orang membutuhkannya. (Pendam III/Siliwangi).