Bandung, BEREDUKASI.Com — DIBALIK suasana Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, ternyata ada hikmah yang bisa dirasakan. Diantaranya rasa solidaritas dan rasa kemanusiaan masyarakat Kota Bandung semakin terpupuk dengan baik.
Pernyataan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana terbukti di RW.12 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Ditengah Pandemi Covid-19, warga RW 12, terlihat sangat kompak saling tolong-menolong. Warga sampai warga setempat membentuk apa yang disebut “Lumbung Darurat”. Untuk membantu mereka yang kesulitan akibat wabah ini.
“Lumbung Darurat” untuk membantu gerakan solidaritas warga membantu tetangga yang kesulitan. Dengan konsep “Tengok Tetangga”, para warga secara Swadaya menghimpun bantuan sembako untuk menolong keluarga di sekitarnya yang kesulitan akibat dampak sosial Covid-19.
Untuk merespon pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya pada 22 April lalu. Warga RW.12 membentuk Posko. Ketua RW 12, Harun Kasirun menuturkan, warga menggelar rapat pada 23 April 2020. Untuk menggalang Donasi guna membantu warga yang kesulitan.
“PSBB tanggal 22 April, sehari berikutnya kami rapat. Pada 24 April mengumpulkan Donasi, 25 April kami sudah bagikan Paket Sembako kepada warga yang membutuhkan,” jelas Harun, beberapa waktu lalu.
Dalam sehari, pihaknya berhasil mengumpulkan Donasi untuk diolah menjadi 125 Paket Sembako. Para pegiat di Posko, langsung mendistribusikan paket-paket tersebut ke warga yang membutuhkan berdasarkan hasil pendataan oleh Karang Taruna.
“Paketnya ada beras 2,5 kg, ada telur, gula, Indomie,l dan minyak. Ini kita lagi kumpulkan lagi untuk pembagian selanjutnya,” katanya.
“Ini sifatnya darurat, jadi untuk warga yang tidak punya bahan pangan silakan datang kesini, selama stoknya ada, kita kasih,” ujarnya.
Stok Paket Sembako disimpan di Ruang Cafe yang tidak beroperasi selama Covid-19. Pemilik Café, Yana M. Purakusumah yang juga ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana mengaku bersedia tempat usahanya dijadikan Posko Darurat.
“Ya…..daripada sepi, tamu juga nggak ada, pemasukan nggak ada, lalu saya dengar ada banyak masalah ini itu. Ya…. sudah disini saja. Ayo kita buat Posko,” jelasnya.
Yana lalu meminta Karang Taruna, terjun langsung mendata warga yang kesulitan. Namun Ia kaget saat melihat anggota Karang Taruna yang kembali padanya dalam keadaan berlinang air mata.
“Saya tanya kenapa nangis…..? Ternyata Si ini begini, ternyata disana ada mahasiswa begini, yang kita nggak kenal mereka. Tetapi ditemukan mereka kesulitan, kita sudah lihat,” bebernya.
Yana bercerita, ada pula warga perantauan yang tinggal di wilayah tersebut. Seperti mahasiswa yang tidak bisa pulang dan kekurangan biaya, ada pula pegawai Baltos yang dirumahkan karena tokonya tutup.
“Jadi penerimanya bukan warga sini saja. Kita memang buat Skala Prioritas, tetapi selama dia membutuhkan meskipun bukan warga sini kita kasih,” ucapnya.
Saat ini, Posko di RW.12, sedang menghimpun Donasi untuk pemberian bantuan Gelombang Ke-Dua. Ia menargetkan bisa menghimpun sampai 150 Paket Sembako. (nurul/ris).