Bandung, BEREDUKASI.Com — DALAM upaya memacu kreativitas, inovasi dan menjaga semangat mahasiswa dan terutama juga para penggiat robotika untuk tetap produktif beraktivitas dan berkarya dalam kondisi pandemi Covid-19. Maka pelaksanaan Kontes Robot Indonesia tahun 2020 diselenggarakan secara Daring.
Kompetisi Robot Daring ini menjadi konsep kegiatan pertama, baik di Indonesia maupun di dunia, yang diselenggarakan secara live.
Sekretaris Institut ITB, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo mengungkapkan bahwa Kontes Robot Indonesia adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang diikuti oleh mahasiswa dari Perguruan Tinggi di Indonesia.
“Pada tahun 2020 ini, Kontes Robot Indonesia diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional bersama-sama dengan Institut Teknologi Bandung. di mana Institut Teknologi Bandung pernah menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia pada tahun 2012,” ulasnya dalam jumpa pers kepada wartawan Rabu (7/10/2020) lewat zoom.
Pada tahun 2020 ini, terangnya ITB kembali menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia dengan konsep baru, yang diselenggarakan secara daring.
“Para Peserta Bertanding di tempatnya masing-masing yang ditayangkan secara daring melalui mekanisme video conference, sementara juri dibantu oleh panitia memandu pelaksanaan KRI serta melakukan proses penilaian secara terpusat di perguruan tinggi yang menjadi tuan rumah,” tandasnya.
Adapun pelaksanaan KRI secara daring ini terang Ketua Dewan Juri Prof. Dr.Eng. Drs. Benyamin Kusumoputro, M.Eng juga menekankan protokol kesehatan yang harus dipatuhi baik di kampus peserta masing-masing maupun di lokasi ruang kendali penjurian.
“Selain terkait dengan protokol kesehatan, dua tantangan utama yang harus dihadapi dalam pelaksanaan KRI Daring 2020 adalah Fairness dan Fairplay,” tambahnya.
Fairness berarti semua tim memiliki kemampuan teknologi dan infrastuktur pendukung yang sama.
Sementara Fairplay yakni semua Tim yang mengikuti kontes bisa bermain dengan jujur dan tanpa melakukan kecurangan apapun.
“Bentuk pertandingan dan penilaian disesuaikan dengan kondisi pelaksanaan secara daring tanpa mengurangi faktor kompetitif dan daya tarik masing-masing divisi,” urainya.
Sementara itu, Plt. Kapuspernas Asep Sukmayadi, S.IP., M.Si. menyampaikan bahwa Kontes Robot Indonesia diselenggarakan dalam beberapa tahap. Pada tahap awal seluruh calon peserta melalui dua kali seleksi (seleksi proposal dan seleksi kemajuan robot).
“Peserta yang lolos seleksi diundang untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia Tingkat Wilayah,” jelasnya.
Untuk Tim peserta dengan prestasi terbaik pada tingkat wilayah, diundang untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia Tingkat Nasional.
Kontes Robot Indonesia 2020 mempertandingkan 4 divisi di Tingkat Wilayah, yaitu Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI)Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
Sementara divisi Kontes Robot ABU (Asia Pasific Broadcasting Union) Indonesia (KRAI) belum diselenggarakan dan divisi Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI) akan langsung bertanding di KRI Tingkat Nasional. KRI Tingkat Wilayah dibagi menjadi 2 wilayah.
KRI Wilayah I, yang diikuti oleh tim mahasiswa dari wilayah Indonesia bagian Barat. KRI Wilayah II diikuti oleh tim mahasiswa dari wilayah Indonesia bagian Timur.
KRI Wilayah I diselenggarakan pada tanggal 6-8 Oktober 2020 yang diikuti oleh 79 tim robot dari 42 perguruan tinggi. KRI Wilayah II diselenggarakan pada tanggal 9-11 Oktober 2020 yang diikuti oleh 90 tim robot dari 47 perguruan tinggi.
Total terdapat 169 tim robot dari 89 Perguruan Tinggi yang akan bertanding pada KRI Tingkat Wilayah ini.
Tim Robot dengan Prestasi T.erbaik pada KRI Tingkat Wilayah, akan diundang untuk mengikuti KRI Tingkat Nasional pada tanggal 16-22 November 2020, yang juga diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung. (Tiwi Kasavela).