Padang, BEREDUKASI.Com — SORE menuju malam, BEREDUKASI.Com, menemui seorang gadis yang cantik dan selalu penuh semangat. Namanya Hirzi Atsari Ramafebri atau yang akrab disapa Izi.
Selalu melakukan hal positif, ketika mengembangkan minat dan bakatnya. Yang merupakan hal tidak terpisahkan dari dirinya.
Terbukti Izi menjadi Juara Favorit I Sumbar Talenta 8 Tahun 2012, Quarter Finalis Lomba Debat Fresh 5 UNAND Se-Sumbar tahun 2012, Juara berbakat Indonesia Super Model Audisi Sumbar tahun 2013, Model Payakumbuh Fashion Week 2013, Uni FKG Baiturrahmah 2013, Model Ramadan Festival Sumbar 2013, Gadih Bukittinggi 2013, Uni Harapan II Duta Wisata Sumbar 2013, Semi Finalis Dance Fever Padang 2014, Putri Kampus Sumbar 2016 dan lulusan Terbaik Sarjana Kedokteran Gigi Wisuda Ke-58 tahun 2016.
Duta Bahasa Sumatera Barat tahun 2018 ini, mengaku memiliki beberapa hobi. Diantaranya menyanyi, menari, berorganisasi, menulis, merias wajah dan “pelawatan” atau jalan-jalan, kemudian mencoba hal-hal dan tantangan baru.
“Bagi saya, hobi adalah salasatu jalan menuju ke kesuksesan. Karena dengan hobi, kita menemukan relasi, ilmu baru, peluang lebih dan mungkin jodoh juga hehehe….,” terang cewek canti yang lahir di Padang, 17 Februari 1994 ini, sembari tertawa manis.
Pemiliki dari moto hidup “Who we are depends on how we treat ourselves”. Juga berkata bahwa jika kita hanya berpikir dari sudut pandang yang sempit, maka kita akan melihat keegoisan.
“Lebih dari itu, memperlakukan diri bukan hanya untuk diri sendiri. Tetetapi juga tentang memperlakukan diri untuk aksi dan reaksi dari orang lain. Agar kita bisa memberikan aksi dan reaksi yang positif terhadap mereka,” jelas penggemar berat warna pink ini.
Menurut Izi tidak ada yang salah dalam memberi lebih. Tidak perlu memikirkan, apakah orang lain juga akan memberi lebih kepada kita. Karena ada perbedaan antara memberi lebih dan mengharapkan lebih.
“Selagi kita mampu, tetaplah menjadi diri kita sendiri, yang selalu memberi lebih dan memberikan yang terbaik. Maka hidup tidak akan pernah merasa kekurangan. Hanya saja, manusia sering meminta dan mengharapkan, balasan lebih dalam memberi lebih. Hal itu yang menyebabkan sering terjadi kekecewaan yang mendalam. Di dalam hati, yang terkadang menjadi hal yang merusak hati. Dan akhirnya menjadi dendam ataupun benci,” ulasnya.
Dan ketika kekecewaan itu muncul lanjut Izi, maka hidup kita pun akan selalu merasa kekurangan. Kekurangan pemberian lebih dari orang lain. Jika kita selalu memberi lebih, Tuhan pun akan mencukupkan hidup kita, dengan kecukupan yang tidak pernah kita bayangkan.
“Bebicara tentang harapan, tentu banyak. Termasuk keluarga, karier, dan jodoh. Saya adalah seseorang yang selalu merasa bersyukur dan ikhlas. Carantuk hal apapun dan tidak pernah menaruh harapan terlalu tinggi yang membuat saya. Merasa bahwa semua harapan saya, selalu terwujud sampai hari ini,” jawab gadis yang memiliki tinggi 174 cm.
Tetapi tetap, dengan merasa harapan tercapai, ketika itu ia meningkatkan harapan itu, untuk melanjutkan perjuangannya lagi sambil menikmati hidup.
“Harapan tertinggi saya pribadi untuk saat ini, adalah melakukan yang terbaik untuk hasil terbaik. Pada pemilihan Duta Bahasa Nasional 2018 bulan Agustus nanti. Selain itu juga menyelesaikan pendidikan saya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Padang. Kemudian melanjutkan pendidikan S-2 dan atau Spesialis. Serta memperdalam ilmu tata rias dan mempermahir kemampuan memasak,” terangnya.
Tetapi Izi menyadari, setinggi apapun pendidikan seorang wanita. Tujuan akhirnya adalah keluarga. Dan pendidikan dalam keluarga. Tujuan akhir dari semua harapannya, adalah rasa bangga dan kebahagiaan orangtua dan keluarga.
“Sedangkan cita-cita saya cukup sederhana, karena saya adalah seseorang yang “family oriented”. Semua cita-cita saya, mengacu kepada sebuah keluarga idaman. Dan bagi saya, kebahagiaan keluarga adalah segalanya,” ungkapnya.
Selain sibuk kuliah dan berkegiatan di Duta Bahasa. Izi juga ternyata bekerja sebagai MUA (Make Up Artist) di Sumatra Barat, khususnya Kota Padang. Juga memiliki bisnis Online Shop yang berhubungan dengan riasan wajah.
“Mengenai tokoh idola, jujur jika saya mengidolakan kedua orangtua. Karena mereka adalah orangtua yang hebat, pasangan yang hebat dan pribadi yang luar biasa. Tentu saja mereka yang menjadi inspirator, saya banyak melihat, memahami, menilai dan menarik kesimpulan. Baik dari cara mereka menjalankan peran dalam hidup,” ungkap anak ke tiga dari enam bersudara ini.
Bagi Izi, hidup adalah kebahagiaan orang lain. Terutama orang-orang yang ia cintai, untuk membahagiakan mereka. Ia perlu membahagiakan diri sendiri, memberikan manfaat, nilai dan makna bagi hidupnya. Agar ia mampu menjalankan makna hidup tersebut.
“Saya pernah menulis sebuah kutipan, bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Dimana peran orang lain hadir di dalam hidupnya. Hanya saja perbedaannya, terletak pada seberapa besar peran seseorang di dalam hidupnya. Semakin besar peran seseorang, maka akan semakin kecil peran dirinya sendiri terhadap hidupnya. Untuk menjadi manusia yang kuat, dibutuhkan keberanian dan kekuatan untuk berjalan sendiri,” tandasnya.
Kutipan tersebut adalah pengingat untuknya, bahwa hidupnya ada di tangannya. Hal ini yang membuat ia, selalu berusaha berjuang untuk menjalani hidup.
“Oh.. ya… saya punya satu pesan untuk para pembaca dimana saja dan siapapun yang membaca. Ini adalah hal yang sangat sederhana, sering terlupakan dan sulit dilakukan. “Jadilah seseorang yang selalu bersyukur dan ikhlas”. Mungkin hal itu akan sulit untuk dimulai, tapi percayalah. Ketika kita sudah terbiasa untuk itu. Kita akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan dalam setiap perjalanan hidup ini,” tutupnya mengakhiri perbincangan. (Tiwi Kasavela)