FeaturedInfokuPerguruan Tinggi

JAS UIN SGD Bandung Ruang Alternatif untuk Menggeluti Dunia Sastra…..!

0

Bandung, BEREDUKASI.Com — SASTRA adalah bagian dari budaya yang tidak boleh dilepaskan dari kehidupan. Karena nilai-nilai yang didalamnya adalah buah dari eksplorasi dan intuisi manusia yang memberikan makna bagi kehidupan.

Berangkat dari hal itu, Jaringan Anak Sastra (JAS) hadir sebagai salasatu wahana pelestarian dan wujud rasa cinta akan Sastra.

Rhoyan Mutaqin selaku Ketua JAS menceritakan, bahwa JAS adalah sebuah komunitas yang bergelut dalam bidang Sastra yang terletak di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Nama Jaringan Anak Sastra (JAS) resmi didirikan pada 25 Febuari tahun 2015, dibawah bimbingan mahasiswa tingkat atas yang lebih dahulu bergerak di ranah kesusastraan.

“Awal terbentuknya JAS, merupakan reaksi dari segelintir mahasiswa angkatan 2014 yang memiliki minat dan bakat sama dalam menggeluti ilmu Sastra. Sekaligus mendapat dorongan dan dukungan dari mahasiswa tingkat atas lainnya yang sama pada waktu itu nongkrong di DPR atau Di Bawah Pohon Rindang,” jelasnya.

Sejak itu pula, lanjut Roy Jaringan Anak Sastra dibentuk yang lebih dikenal dengan nama JAS. Tujuan didirikan JAS ialah sebagai salasatu ruang alternatif. Bagi mahasiswa dari berbagai jurusan yang menggeluti ilmu Sastra. Dalam upaya melestarikan khazanah kesusastraan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

“Adapun sebagai wadah untuk dapat berjejaring dalam membicarakan wacana Sastra dengan komunitas-komunitas Sastra lainnya yang ada di Indonesia. Khususnya Bandung.

Program JAS memiliki dua fokus, yakni berdiskusi mengkaji ilmu Sastra dan kegiatan proses kreatif dalam menciptakan karya-karya Sastra,” tambahnya.

Adapun praktek lainnya, seperti membacakan Puisi dan Musikalisasi Puisi. Dua fokus tersebut disajikan kepada setiap individu untuk saling melengkapi antara kritik Sastra maupun menciptakan karya Sastra.

“Segala bentuk aktivitas JAS digelar di DPR atau di beranda perpustakaan Tarbiyah. Untuk dapat mengintip dan mengenal JAS lebih dalam hanya cukup bergabung disetiap kegiatan JAS berlangsung,” ungkapnya.

Tak hanya itu, untuk menghilangkan asumsi-asumsi publik mengenai JAS. Bahwa kendati JAS mayoritasnya dihuni oleh mahasiswa Sastra Inggris. Akan tetapi, komunitas JAS bukan sebuah komunitas yang bernaung di bawah jurusan Sastra Inggris. Karena, kenyataannya JAS dihuni oleh mahasiswa dari berbagai jurusan, seperti Jurnalistik, Aqidah Filsafat, Tafsir Hadist, Manajemen Dakwah dan jurusan lainnya. (Tiwi Kasavela)

admin

Pola Hidup Sehat Dimulai dari Keluarga……!

Previous article

Meriahnya Lomba Tingkat 3 Pramuka Kota Bandung….!

Next article

You may also like

More in Featured