FeaturedRagamTNI/Polri

Jenderal TNI Andika Perkasa, “Kami harus terbuka dan ini kenyataan”…..!

0

Bandung, BEREDUKASI.Com —
SETELAH sebelumnya mendatangi Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Andika Perkasa. Kemudian melakukan konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Jl Aceh, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (11/7/2020).

Kedatangan Andika ke Bandung untuk memantau kondisi terkini dari para siswa yang dinyatakan Positif Covid-19.

Didampingi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen TNI Nefra, Kapendam III/Siliwangi Kolonel Inf Flx Wellyanto, serta Kepala Kesehatan Pendam III/Siliwangi. Andika memaparkan bahwa keadaan para siswa dalam keadaan baik.

“Saya lihat kegiatan mereka secara sepintas dan mereka semua dalam keadaan baik. Kemudian saya titip pesan agar mereka harus optimis berperang melawan Covid-19,” tuturnya kepada para awak media.

Andika sampaikan juga bahwa jumlah terbaru pasien yang Positif Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) berjumlah sekitar 1280 orang. Dari total 1.280-an tersebut, sekitar 991 orang adalah Perwira siswa. Sedangkan sisanya adalah Staf atau Anggota dari Secapa beserta keluarganya. Saat ini, terhitung ada 6 anggota keluarga yang terpapar Covid-19.

Adanya siswa yang diketahui terpapar Covid-19, diawali dari ketidaksengajaan. Bermula dari dua perwira siswa yang berobat ke RS Dustira. Prajurit siswa tersebut mengeluhkan sakit pada kulit yang disebabkan benjolan atau bisul dan Prajurit Siswa lainnya. Mengalami permasalahan nyeri di tulang belakang. Lalu mereka menjalani Tes Swab dan hasilnya positif Covid-19. Pada hari itu juga, Andika mengirimkan alat Rapid Test dari Jakarta. Agar seluruh siswa Secapa AD diperiksa.

Saat itu, Rapid Test yang dikirim berjumlah 1.250 karena jumlah siswa Secapa AD ada sekitar 1.198
Namun, karena pertimbangan di Secapa juga ada para Pelatih yang setiap hari berinteraksi dengan para siswa, maka diputuskan mengirim 1.400 Alat Rapid Test.

Setelah siswa dan staf anggota pelatih di Secapa AD mengikuti Rapid Test, hasilnya ada sekitar 187 orang yang Reaktif.

“Dari situ kita ingin yakinkan, kita lakukan Swab. Saya kirim VTM kepada Kakesdam. VTM itu adalah alat untuk Swab. Kemudian saya kirim lalu dilakukan Swab, dilakukan Tes di Laboratorium PCR dari situlah akhirnya ditemukan,” ujarnya

Andika menjelaskan bahwa siswa yang berstatus Positif Covid-19 dan siswa yang berstatus Negatif Covid-19 telah dipisahkan.

“Secara realita, mereka tidak merasakan apapun, namun tentu kita batasi agar tidak menular kepada yang lain. Dalam kegiatan sehari-hari, kami akan melakukan Isolasi bukan hanya di barak saja. Namun kami awasi dan berikan obat serta multivitamin, kita awasi dalam hal istirahat yang cukup. Jam 9 malam Handphone harus mati dan harus istirahat, pola makan dijaga serta olahraga jug rutin dilakukan agar selalu bugar,” paparnya.

“Kegiatan Prajurit siswa masih berjalan seperti biasa sesuai Kurikulum. Kebetulan Prajurit siswa sudah menyelesaikan semua jadwal. Yang bersifat Akademis maupun Latihan, jadi ini adalah minggu-minggu terakhir sebelum mereka menyelesaikan Pendidikan yang rencananya akhir bulan ini. Dengan diketahuinya siswa yang terpapar Covid-19, hal ini menjadi suatu kewaspadaan. Agar Imunitas tubuh harus tetap dalam kondisi baik. Meski demikian, ada 207 orang siswa yang tidak tertular Covid-19 meskipun mereka hidup berdampingan dengan siswa yang terinfeksi Covid-19. Dan hal tersebut tergantung pada Imunitas tubuh setiap orang,” terang Andika.

Jika ada siswa yang mengalami fase parah terpapar Covid-19, maka terapi yang sesuai adalah terapi plasma darah. Setelah pasien Covid-19 dinyatakan sembuh dan negatif, maka ia bisa mendonorkan plasma darahnya kepada pasien yang positif yang masuk dalam kategori fase parah.

Andika menyampaikan bahwa para siswa siap jika harus mendonorkan plasma darahnya.

“Kami akan datangkan Tim dari RSPAD, lalu kami akan mendata siapa saja yang bersedia mendonorkan darahnya, bagi pasien yang memerlukan. Protokol kesehatan sudah sangat ketat dijalankan sejak Maret 2020. Namun tergantung kebijakan masing-masing wilayah Kota/Kabupaten bagaimana menerapkan protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku,” tutur Andika.

Jenderal TNI Andika Perkasa mengaskan bahwa kehadirannya di Secapa AD. Merupakan bentuk perhatian kepada seluruh siswa. Setelah mengunjungi Secapa AD dan melakukan Konfrensi Pers di Kodam III/Siliwangi, kunjungan Andika berlanjut ke Pusat Pendidikan Polisi Militer di Kota Cimahi. Untuk meninjau 101 Prajurit yang terindikasi Positif Covid-19. Dari angka 101 orang tersebut terdiri dari 25 Orang Staf dan Anggota dari Pusat Pendidikan Polisi Militer dan 76 lainnya adalah Siswa.

Ketika BEREDUKASI.Com meminta statement dari pihak TNI, tentang keresahan masyarakat di wilayah seputaran Secapa AD ini. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Andika Perkasa. Dengan lugas menjawab, “Kami harus terbuka dan ini kenyataan. Mari kita bersama-sama menjalankan Protokol Kesehatan dalam menghadapi Covid-19 ini”.

Memang dalam jumpa pers kali ini, Andika Perkasa terlihat sangat lugas namun tegas. Serta sangat terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan para awak media. (Intan/HKS).

admin

Pengawasan AKB Di Kota Bandung Diperketat……..!

Previous article

Toko Setiabudhi Supermarket Sudah Menjalankan Standar Protokol Kesehatan Jadi Aman Berbelanja…..!

Next article

You may also like

More in Featured