YOGYAKARTA, BEREDUKASI.COM — NAMA Jonathan Ozoh, kini dikenal sebagai salasatu Action Director paling berpengaruh dalam Industri Film Indonesia, telah mengalami perjalanan luar biasa dalam Karier Filmnya.
Jonathan memulai karier Filmnya sebagai seorang Figuran pada tahun 1988 dan melalui peran sebagai Stunt Fighter, Stuntman, Aktor, Pencatat Adegan, hingga akhirnya menjadi seorang Sutradara Aksi. Ada dua sosok yang memiliki peran penting dalam perkembangan kariernya, yaitu Tanaka dan Willy Dozan. Pada tahun 1990, Tanaka, yang saat itu adalah Koordinator Stunt, membimbingnya dalam menjadi seorang Stuntman. Sementara itu, Willy Dozan, yang dulu dikenal dengan sebutan Billy Cong, menjadi instruktur dalam Film ‘Deru Debu’ yang sangat Fenomenal pada masanya.
‘Saya memulai sebagai figuran dalam film laga, tetapi karena keinginan kuat untuk menjadi seorang pemain aksi terkenal, saya terus mengasah kemampuan akting saya,’ ujar Jonathan, saat diwawancarai setelah mengarahkan pemain film ‘Syirik’. Seperti Alamsyah dan Teuku Rassya di Desa Banyucoto, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Meskipun adegan Laga bukan fokus utama dalam Film ‘Syirik’. Jonathan tetap bekerja dengan penuh dedikasi dan mengeluarkan seluruh kemampuannya sebagai seorang sutradara aksi.
‘Sebagai seorang Sutradara, saya harus selalu bekerja secara profesional. Apapun jenis cerita film atau sinetron yang saya garap, saya selalu memberikan yang terbaik. Terlebih lagi, Subakti Is, produser film ‘Syirik’ adalah sahabat lama saya. Bagi saya, memberikan adegan aksi terbaik adalah suatu kewajiban,’ tegas Jonathan yang memiliki tiga anak ini dengan ramah.
Jonathan menjelaskan bahwa khusus untuk film ‘Syirik’ ia menciptakan koreografi khusus untuk adegan laga. Hal ini menjadikan film yang dibintangi oleh Kinaryosih, Nikita Mirzani, Richelle dan lainnya menjadi tontonan yang menyenangkan dan menghibur.
‘Tidak semua Film yang saya Sutradarai memiliki Koreografi adegan laga yang sama. Namun, demi kesuksesan Film ‘Syirik’ saya dan tim dengan sengaja menciptakan koreografi baru. Semua pihak, baik produser maupun sutradara, sepakat dengan keputusan ini. Ini adalah langkah yang tidak sia-sia dalam menciptakan adegan laga yang istimewa,PR’ tambah Jonathan Ozoh. (PR)