Tasikmalaya, BEREDUKASI.Com — MESKI lokasinya berada di wilayah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Bagi Joni Darmawan, selaku orang paling bertanggung jawab di lingkungan SMAN 10 Tasikmalaya. Bertekad untuk mensejajarkan diri dengan sekolah yang sama di tingkat Kota.
“Kami bertekad untuk tampil yang paling terdepan, kendati lokasi sekolah berada di pinggiran kota,” tegas Joni saat ditemui BEREDUKASI.Com di ruang kerjanya, Jumat (01/03/19).
Dikatakan, untuk mewujudkan tekadnya itu terus melakukan upaya dan manuver di lingkungan sekolah. Yakni dengan cara meningkatkan pribadi siswa. Dengan memberikan pembinaan karakter tanpa kecuali.
Hal ini dalam upaya memotivasi dan dorongan, agar kedepannya siswa bisa bersosialisasi di lingkungan masyarakat.
“Jadi para siswa yang sudah keluar dan atau tidak dilanjutkan ke jenjang universitas. Sudah terbiasa hidup bersosialisasi dengan masyarakat,” tandas sang Kepala Sekolah yang mulai memimpin SMAN 10 sejak tahun 2017.
Sementra itu, Joni Darmawan menjelaskan pembinaan karakter yang berlandaskan kebersamaan serta gotong royong. Senantiasa mengacu pada perubahan mental kedisiplinan serta sopan santun setiap individu siswa.
“Ini bisa dibuktikan dengan melakukan membersihkan lingkungan sekolah, pembersihan kamar mandi serta kegiatan lainnya yang bersifat gotong royong,” tandas pria yang rutin cek kesehatan tiap bulan akibat penyakit gula yang dideritanya.
Keberhasilan yang dirasakan dalam pembinaan karakter siswa, tambahnya, para siswa kini sudah melakukan tatakrama sopan santun terhadap seluruh jajaran sekolah yang terkait.
“Contoh kecilnya siswa kerap memberikan hormat atau salam baik kepada Guru dan Security saat masuk atau pulang sekolah,” kata Joni.
Sementara itu, Ketua Pembinaan Kerohanian SMAN 10, Euis Rohima menandaskan, para siswa terus digiring ke arah yang positif, dalam peningkatan kedisiplinan serta etika beragama.
“Di sekolah kami memiliki jadwal wajib beribadah. Untuk dilaksanakan oleh seluruh jajaran. Yakni melaksanakan Shalat Istigosah setiap hari Jum’at pukul. 07.00 di halaman sekolah,” katanya.
Hal itu ditegaskan oleh Kabag Humas SMAN 10, Bahrul bahwa seluruh jajaran mulai dari Staf Tata Usaha(TU), Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, para Guru hingga seluruh murid dan Security ikut ambil bagian.
“Alhamdulillah yang dirasakan oleh kami telah banyak perubahan secara signifikan dari sebelumnya,” tandas Bahrul.
Ditambahkan oleh Kepsek, pihaknya telah ikut ambil bagian dalam segi solidaritas sesama manusia yang terkena musibah.
“Sebagai contoh kami telah memberikan bantuan kemanusiaan ke negara Palestina dengan memberikan bantuan berupa sembako,” ungkap pria yang memiliki tubuh gemuk ini.
Dikatakan, beragam kegiatan sosial telah dilakukan dalam upaya membantu masyarakat yang terkena dampak musibah bencana alam di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
“Ini tak lepas dari koordinasi pihak sekolah dengan seluruh aparatur pemerintah setempat yang masyarakatnya terkena musibah,” tandasnya.
Disisi lain, Ketua Bidang olahraga SMAN 10, Aceng Mahdor membeberkan. Meski anak asuhnya belum melangkah untuk mendapatkan Prestasi tingkat Nasional, baginya tetap optimis.
“Keseriusan kami dalam memberikan motivasi kepada siswa, kerap melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah untuk memberikan pelatihan Khusus Atlet dibeberapa cabang olahraga,” kata Aceng Mahdor.
Dikatakan, pihaknya telah berhasil mencetak Atlet di tingkat Regional dalam Cabang Olahraga Pencak Silat dan Taekwondo.
“Anak asuh kami berhasil menyabet Juara satu Cabor Taekwondo Se- Pulau Jawa tahun 2018,” tandas pria bertubuh kekar yang memiliki jambang panjang ini.
Dalam memberikan pembinaan di dibidang Cabor (Cabang Olahraga) tak diberlakukan pengecualian.
“Siapapun dia. Jika memiliki kemampuan lebih, pasti kami bina,” ungkap Aceng Mahdor.
Dilain pihak Kepsek, Joni Darmawan menandaskan untuk menjalin kebersamaan Staf Pengajar dari rutinitas kegiatan sekolah. Pihaknya melaksanakan pengajian rutin para Guru.
“Ini pun tidak difokuskan di satu tempat, melainkan bergantian dari jadwal satu tempat ke tempat lain. Dan tentunya di rumah para Guru kami,” pungkasnya. (Budi S.Ombik)