Bandung, BEREDUKASI.Com — KEPALA Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dewi Sartika membuka acara “The Fifth International Conference of Indonesian Society for Remote Sensing (ICOIRS) and Mapin Congress”. Yang bertempat di Bale Dayang Sumbi Hall Kampus Institut Teknologi Nasional (Itenas), Jl. P.H.H. Mustofa No. 23, Kota Bandung, Selasa (17/9/19).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (Mapin), terdiri dari kalangan Akademisi, Pemerintah, Swasta, Masyarakat dan Stakeholder lainnya.
Konferensi Internasional tersebut, merupakan wahana untuk memperluas jejaring dan meningkatkan kualitas penelitian.
Kadisdik Dewi Sartika, yang akrab disapa Ikeu ini.enyambut baik kegiatan Konferensi dan Kongres ini. Dan berharap berharap, hal ini akan membentuk kebijakan Pemerintah Daerah. Dalam upaya mewujudkan kehidupan yang lebih baik sesuai tema yang diusung, yakni “The Revolution of Earth Observation for a Better Human Life”.
“Karena itu, inovasi dan kolaborasi dari ahli atau pakar sangat diperlukan dalam pembangunan Jawa Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut Ikeu mengatakan, Jabar merupakan Provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Yakni mencapai 49,02 juta jiwa dengan luas wilayah kurang lebih 3,7 juta hektare.
Sedangkan indeks pembangunan manusia berada di angka 71,30, dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata Nasional sebesar 5,68%, dimana 60% Industri Indonesia berada di Provinsi Jabar.
“Saat ini, Provinsi Jawa Barat terus mengupayakan daerah-daerah pertumbuhan ekonomi baru. Di antaranya “Segitiga Rebana” yakni Cirebon, Patimban dan Kertajati (Majalengka) serta Sukabumi dan Pangandaran,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, tambah Kadisdik, akan terus mendorong kawasan tersebut menjadi spesial ekonomi di Jabar.
“Pemprov berharap upaya ini dapat mengurangi ketimpangan antara Desa dengan Kota. Serta mengurangi ketimpangan pembangunan antara Daerah Utara dan Selatan,” ucapnya.
Menurut Kadisdik, sesuai visi Pemprov Jabar, “Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”. Salasatunya meningkatkan produktivitas dan daya saing yang sejahtera dan adil melalui pemanfaatan teknologi digital. Serta kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi dan pelaku pembangunan.
“Melalui misi tersebut, Jabar akan menjadi “Smart and Digital Province”. Dengan Pariwisata sebagai motor penggerak utamanya,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Itenas, Imam Aschuri mengatakan, kegiatan ini guna menyatukan para peneliti, pembuat kebijakan. Serta praktisi dari negara maju dan berkembang untuk berbagi wawasan mengenai tantangan dan peluang teknologi penginderaan jarak jauh serta penerapannya dalam memecahkan masalah di Indonesia, khususnya negara-negara di Asia Tenggara.
“Semoga kegiatan ini bisa membantu dan membimbing kita semua dalam menyerap semua hal baru di konferensi ini,” ucap Imam.
Konferensi tersebut dilaksanakan selama 4 hari, dengan diisi sesi Pleno, Teknis dan Poster, Diskusi Panel, Kongres ISRS/Mapin, Pameran, Talkshow, Lokakarya, pelatihan langsung dan City Tour. (Red)