Kab. Bandung, BEREDUKASI.Com — SEBAGAI upaya untuk mensukseskan program kependudukan, keberadaan Kampung KB di Kabupaten Bandung. Tentunya harus terus ditingkatkan kapasitas dan keberadaannya.
Kampung KB tidak sekedar untuk mengatur dan membatasi angka kelahiran, tetapi seharusnya bisa meningkatkan dan menciptakan sebuah keluarga yang memiliki kualitas.
Kalau mendengar sebutan Kampung KB, yang ada dalam pikiran tentu kontrasepsi dan program Keluarga Berencana.
Tetapi kalau kita coba menelusuri keberadaan Kampung KB itu sendiri, ternyata kegiatan yang ada dalam Kampung KB tersebut tidak hanya melulu terkait program KB. Kegiatan lintas sektor terjadi di dalam Kampung KB.
Salasatu contohnya di Kampung KB Sabilulungan Sarimekar, yang berada di Kampung Butul, Desa Cipeujeuh, Kec. Pacet Kabupaten Bandung.
Yedi Mulyadi, SPd sebagai Kepala UPT Dalduk dan PK Kec. Pacet Kab. Bandung menerangkan, keberadaan Kampung KB Sarimekar Butul ini. Tepatnya berada di wilayah RW 01 awalnya merupakan sebuah wilayah dengan penduduk yang padat, tingkat ekonominya minim, kumuh dan tingkat kesertaan akseptor KB-nya dibawah 60%. Terapi setelah dirintis menjadi sebuah Kampung KB pada tahun 2017. Namanya menjadi harum dan dikenal karena mengangkat program-program pemerintah. Khususnya Program KB dengan Seni Tradisi “Kaulinan Barudak” yang dibawakan oleh anak-anak PAUD dan SD.
Sampai akhirnya menjadi daerah tujuan untuk dikunjungi, sebagai tempat berbagi ilmu dan pengalaman dalam pengelolaan program-program pemerintah. Khususnya program KB yang melibatkan lintas sektor.
Terkenal dan harumnya nama Kampung KB Sarimekar Butul, tidak hanya karena Seni Tradisi Budaya “Kaulinan Barudak” saja. Tetapi prestasi yang diukir oleh warganya, terutama dalam bidang olahraga yaitu Bulutangkis dan Tenismeja yang pernah menjuarai sampai tingkat Nasional.
Selain itu dari sektor perekonomian juga ternyata memberi andil yang cukup memiliki nilai ekonomi dengan adanya sentra industri rumahan. Antara lain dalam hal Kerajinan Tangan, Rajutan, Kue dan lain sebagainya.
“Ini merupakan kerja keras dari semua pengurus Kampung KB Sabilulungan Sarimekar, Butul dalam mengelola potensi sumberdaya yang ada. Untuk mensejahterakan kurang lebih 200 KK di Kampung Butul ini,” terang Yedi Mulyadi.
Kampung KB Sabilulungan Sarimekar Butul diketuai oleh Apan Permana serta pengurus lainnya Sekretaris Neneng Vera dan Bendara Imas Farida serta dibantu oleh beberapa kelompok kegiatan (poktan) agama, Awan dan U Sopandi, Sosial Budaya, Dadang K – Kusdiana, Cintakasih, Euis Sugianti Abdul Q, Perlindungan, Idah R– Yogi, Reproduksi, Tika Y, Sosiial & Pendidikan, Ceceng SA–Sunandi, Ekonomi, Pepen S–Tata dan Lingkungan, Agus B Nanang.
Keberadaan Poktan ini, merupakan penjabaran dari 8 fungsi keluarga. Di Kampung KB Sarimekar Butul, ada yang namanya “Rumah Data”.
“Rumah Data” ini, merupakan tempat pribadi dari seorang Pengurus yang digunakan sebagai tempat untuk Berkumpul, Berdiskusi dan Bermusyawarah Mufakat. Terkait dengan kegiatan-kegiatan perencanaan program-program pemerintah, juga program KB yang akan dan telah dilaksanakan di Kampung KB.
Menurut Ceceng SA, selaku pengurus Poktan Soclsial dan Pendidikan. Keberadaan “Rumah Data” ini, sangat membantu Pengurus Kampung KB. Untuk bermusyawarah terkait program-program pemberdayaan masyarakat.
“Kita bisa membicarakan segala hal terkait program kerja yang sudah disusun. Seperti Magrib Mengaji, Pembinaan Posyandu, System Ronda Malam, Kampanye Program Pemerintah, Kerja Bakti Memelihara Lingkungan, Membina Produk Unggulan dan Pembinaan PAUD,” jelas Ceceng SA.
Di akhir kesempatan wawancara, baik Yedi Mulyadi dan Apan Permana serta jajaran pengurus Kampung KB Sarimekar. Sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah ikut serta memajukan Kampung KB Sarimekar Butul, bisa menjadi seperti sekarang ini dari yang tadinya merupakan sebuah daerah kumuh. Sekarang bisa menjadi sebuah tempat wisata dan tempat berbagi ilmu, terkait pengelolaan program-program pemerintah khususnya program KB. (Tenang Safari)