Bandung, BEREDUKASI.Com — BERTEMPAT di Aula Timur Kampus ITB Jl. Ganesa, Bandung. Senin (23/4/18). PT Kino Jakarta, mengadakan kegiatan “Kino Youth Innovator Award 2018”.
Acara ini tentunya sejalan dengan visi untuk menjadi perusahaan ternama di Indonesia yang berlandaskan “Ide” dan “Inovasi”. PT Kino terus bergerak untuk menjadi perusahaan yang mendunia, tanpa meninggalkan nilai-nilai Iokal.
Kino Indonesia, Tbk, kembali menggelar “Kino Youth Innovator Award 2018. Kompetisi tahunan ini bertujuan untuk memotivasi kaum muda. Agar kreatif dan berani berinovasi untuk memenangkan kompetisi di era pasar bebas ini.
“Kino Youth Innovator Award 2018”, diadakan berlatar belakang dari semangat inovasi yang telah dilakukan oleh PT. Kino Indonesia, Tbk (Kino) dalam setiap proses kerjanya.
Semangat inovasi ini berhasil, membuat Kino menjadi perusahaan Iokal yang dikenal di Indonesia, bahkan berhasil merambah ke dunia Internasional.
“Karenanya, untuk menularkan semangat “inovasi” ini, diadakanlah “Kino Youth Innovator Award” yang telah memasuki tahun ketiga,” kata M. Rahmat, Senior Manager Product.
Innovation PT. Kino Indonesia, Tbk.
Kino sadar betuI dengan diberlakukannya MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kompetisi dunia industri, ekonomi maupun tenaga kerja, tentu saja akan semakin ketat. Pada era ini, akan terjadi aliran bebas barang, jasa dan tenaga kerja terlatih. Serta aliran investasi. Diberlakukannya MEA ini, tentunya menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia untuk memenangkan persaingan. Dan kuncinya jelas “Inovasi”.
Kino Youth Innovator Award (KYIA) pertama kaIi diadakan tahun 2016. Sebagai ajang kompetisi inovasi tahunan, KYIA menyasar ide-ide terbaru dari mahasiswa seluruh Indonesia.
Tahun 2016 mengangkat tema “Build Up A Glocal Innovation”, tahun 2017 tema “Advancing Indonesia Through Local Heritage”. Dan tahun 2018 ini, bertema “Empower Life Through Nature”.
Melalui kompetisi ini, Kino kembali mengajak kaum muda untuk mengedepankan sumber daya Indonesia untuk memenangkan kompetisi pasar “Global”. Tentunya dari Iokal menuju Global, memang menjadi titik berat kompetisi ini.
“Sebab kami yakin bahwa Indonesia kaya akan sumber daya Iokal dan untuk menjadi pemenang, kita harus berani mengangkat apa yang ada di dalam, untuk dibawa keluar,” jelas M. Rahmat.
Sebagai rangakaian dari KYIA, Kino mengadakan Road to KYIA 2018. Dengan “talkshow” bertema “Tomorrow’s Innovator, Embracing Challenges, Shaping the Future”. Dan diadakan di 12 Universitas di Indonesia, dua diantaranya Universitas Indonesia (13/4/18) dan Institut Teknologi Bandung, Senin (23/ 4/28).
Selain perwakilan dari PT. Kino Indonesia, Tbk. “Talkshow” kali ini, menghadirkan Diaspora Indonesia, wadah orang Indonesia yang berkarya di Iuar negeri yang diwakili oleh Mulya Amri, Urban Development & Public Policy Specialist, National University of Singapore (Universitas Indonesia) dan Aeren Wisudha, Vice President IIChair Indonesian Diaspora NetworijK and Rep. Ireland (Institut Teknologi Bandung).
Talkshow ini membahas mengenai tantangan kompetisi Global yang akan dialami oleh kaum muda mendatang.
“Indonesia Iebih inovaif daripada yang kita pikirkan, saat ini Indonesia berada pada indeks 3, di atas rata rata dari Global Competitiveness Index secara keseluruhan,” jelas Aeren Wisudha, optimisme daya saing lndonensia ini. Hal serupa juga diungkapkan oleh M. Rahmat. Menurutnya, selama manusia Indonesia berani bernovasi dan mampu mengoptimalkan sumber daya Iokal Indonesia. Maka indeks kompetisi Indonesia akan semakin meningkat.
Informasi mengenai “Kino Youth innovator Award” ini, telah disebar ke lebih dari 100 Universitas seluruh Indonesia.
“Kami berharap di tahun inl, peserta KYIA meningkat dibanding tahun sebeiumnya. Karena ajang ini sebenarnya adalah tantangan dan tolak ukur. Apakah anak muda Indonesia, berani berinovasi dan mengoptimaikan diri menjadi Sang Innovator…?,” pungkas M. Rahmat, dengan nada cukup tegas. (HKS)