By 
Bandung, BEREDUKASI.Com — PADA hari Minggu (23/8/20) telah diselenggarakan Deklarasi Puseur Paguyuban Seni Reak. Yang dilaksanakan di Kantor Desa Cibiru Hilir Wetan, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa Praktisi Seni Reak berikut para Sesepuhnya.
Deklarasi ini melibatkan lapisan masyarakat khususnya para
Pelaku Seni Reak, Group seni Reak Se-Kecamatan Cileunyi yang bekerjasama dengan Kelembagaan Administratif setempat yaitu Desa Cibiru Wetan. Yang telah mengakomodir sarana prasarana, untuk berlangsungnya kegiatan ini.
“Proses pembentukannya dengan musyawarah, yang nantinya akan berupaya memenuhi kebutuhan atau keberlangsungan “Puser” kedepannya dan dikembalikan lagi kepada masyarakat dan Praktisi Seni,” jelas salaseorang Panitia.
“Kami membentuk “Puser” atas dasar visi misi kami yaitu Penyelamatan Aset Kebudayaan, Controling Regeneration. Dan membuat sebuah rumah atau tempat berlindungnya para Seniman Reak. Sebagaimana disebutkan dalam UU RI No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan lahir dalam rangka melindungi, memanfaatkan, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia,” Panitia “Puser”.
Panitia tidak mengharapkan apapun, yang bisa dilakukan mereka hanya bertugas gotong royong dan sinergi dalam Melestarikan Kebudayaan.
Hana Nguni Hana Mangke
Tan Hana Nguni Tanhana Mangke
“Aya ma baheula aya tu ayeuna, henteu ma baheula henteu baheula.”
Hana Tunghak Hana Watang
Tan Hana Tunggak Tan Hana Watang
“Ada tonggak tentu ada Batang, bila tidak ada tonggak tentu tidak ada Batang.”
(Amanat Galunggung, kropak’632 – Prabu Rakean Dharma Siksa. 1175-1297 M).
Kebudayaan merupakan aset berharga dan martabat bangsa. Makanya dalam hal ini, sangat perlu sinergitas. Antara Masyarakat, Akademisi dan Pemerintah dalam pelestariannya.
(nuansarealitanewssiberindo).
