By 
Tasikmalaya, BEREDUKASI.Com — PANDEMI COVID 19 yang terus bekerpanjangan tidak berkesudahan, telah menimbulkan perubahan pola hidup hingga merambah ke perekonomian.
Gonjang ganjingnya perlawan virus Corona dengan beragam cara seperti pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah.
Peneliti dari UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung bersama Pegiat Komunitas Kefir Indonesia (KKI) melakukan riset serta pengembangan Kefir Kolostrum, sebagai penangkal masuknya virus Covid-19 kedalam tubuh.
Ketua Laboratorium Terpadu UIN SGD, Tricahyanto mengatakan, pihaknya melakukan pengujian Bioaktifitas Kefir Kolostrum sebagai pangan fungsional Probiotik, Superfood.
Menurut Tri, Kolostrum Sapi memiliki Imunoglobulin (lg) yang siap pakai. Dan ketika dibuat menjadi Kefir Kolostrum terbukti, mengandung Probiotik dalam jumlah besar untuk memperbaiki atau menyeimbangkan Mikrobiota di dalam usus manusia.
“Inilah mengapa Kefir Kolostrum mampu mempercepat proses penyembuhan infeksi virus termasuk Covid-19,” ungkap Tri.
Sementara itu, Ketua Umum KKI, Andang Kasriadi mengatakan, Tim-nya tengah mencari pasien Covid-19 yang bersedia memanfaatkan Kefir Kolostrum.
“Seorang pasien terdampak Covid-19 yang bersedia memanfaatkan Kefir Kolostrum dan mendapat izin dari Tim Medis dikabarkan membaik,” kata Andang.
Hingga kini, tambah Andang, Tim telah mencatat delapan orang pasien Positif Covid-19 yang mengkonsumsi Kefir Kolostrum berhasil pulih bahkan sembuh.
Di sisi lain, anggota KKI yang juga Pegiat Kefir, Imam Daryono, mengungkapkan program Anggota KKI terutama yang ada di daerah seperti Tasikmalaya. Berniat melakukan Bakti Sosial dengan membagikan Kefir Kolostrum ke masyarakat secara gratis.
“Sedikit kami ada rezeki, ingin memberikan bantuan kepada masyarakat Tasikmalaya. Agar terjaga dari penularan virus mematikan ini,” ungkapnya.
Hingga kini, tambah Daryono belum ada pihak yang bersedia meneriman atau menindak lanjuti bantuan berupa pembagian gratis Kefir Kolostrum. (bik)
