Jakarta, AKUIAKU.Com — IMPIAN seorang “Slankers” atau penggemar “Slank’, tidak melulu ingin menjadi Musisi seperti grup band “Rock n’ Roll” idola mereka, Slank.
Buktinya, “Ki Begawan Abdul Halim”. Pria kelahiran 12 Oktober, adalah “Slanker Sejati”, ia justru memilih menjadi Kepala Desa Sekapuk. Semula Desa-nya adalah Desa Tertinggal di wilayah Gresik, Jawa Timur. Namun dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun masa kepemimpinannya, “AHA”, sapaan akrabnya, telah berhasil membuat Sekapuk menjadi “Desa Miliarder”.
“Saat saya terpilih menjadi Kepala Desa Sekapuk, di Tahun 2017 silam, saya melihat Desa ini seperti “Gelas Kosong” yang harus diisi. Kemudian saya memilih pendekatan mendasar, yakni merubah “Mind-Set” masyarakat dari “Desa Tertinggal” menjadi “Desa Miliarder”, beber Abdul Halim, dalam acara yang dihadiri Dirjen Kebudayaan “Hilmar Farid”, Pengamat Musik ‘Bens Leo” dan “Buddy Ace”, Penanggung Jawab Acara sekaligus bertindak sebagai Moderator.
Fakta ini terungkap, dalam acara “Talk Show Live Streaming and Dreaming Salute To Slank–37 Tahun untuk Indonesia” Sabtu, 26 Desember 2020, di Out The Box Cafe, Kawasan Sentrakota Jatibening, Pondok Gede, Bekasi.
“Kami di Kementerian punya slogan “Merdeka Belajar”. Harapan kita Desa bisa saling menginspirasi. Nanti kita fasilitasi, agar Pak Kades bisa jalan dari Desa ke Desa untuk menularkan gagasannya,” tandas Hilmar Farid, yang sejak awal sangat mendukung kegiatan “Talk Show Salute To Slank” yang sengaja menghadirkan Abdul Halim, sosok inspiratif yang berhasil mengubah “Mind-Set” warga Desa-nya melalui beberapa tahapan pendekatan, antara lain memberi contoh, musyawarah-mufakat dan evaluasi setiap Hair Jum’at dan Minggu.
Deklarasi Desa Sekapuk di Kabupaten Gresik , Jawa Timur, menjadi “Desa Miliarder” jadi buah bibir. Apalagi saat Kepala Desa yang nyentrik berkeliling menggunakan mobil operasional cukup mewah dan viral di media sosial.
Selama ini belum pernah ada Kepala Desa di Kabupaten Gresik naik mobil operasional setingkat Gubernur Jawa Timur. Pemerintah Desa Sekapuk juga membeli tiga mobil operasional lainnya, serta mobil ambulans standar Covid-19.
Berikut video pemberitaannya pada Liputan6, 7 September 2020.
Kelima mobil itu dibeli dari Dana Pemdes, hasil dari Wisata, serta jual beli makanan ringan di Stan yang ada di Desa Wisata Setigi Sekapuk.
Padahal tiga tahun lalu Desa Sekapuk tercatat sebagai Desa Termiskin dan tertinggal di Kabupaten Gresik, tetapi di tangan Kepala Desa Sekapuk yang baru, Desa berpenduduk 6.000 jiwa ini. Bangkit dari keterpurukan di tengah serangan pandemi Covid-19
dan menjadi “Desa Miliarder”.
Pendapatan Desa lebih dari Rp.4 miliar dicapai hanya dalam 2,5 tahun. Dana Desa juga dipakai untuk membeli 56 Unit Sepeda Listrik, yang dipakai anak-anak untuk sekolah. Terkait pengadaan mobil mewah untuk operasional, sang Kades menjelaskan alasannya.
Terkait dengan mobil, kita bukan masalah mau dikatakan bergengsi atau berlebihan, tapi itu bagian dari apresiasi dan semangat sekaligus bentuk keseriusan, bahwasanya bisa kita dikatakan desa miliarder dengan kemampuan membayar pajaknya tentunya nanti ke depan mulai dari Pemdes dikasih Alphard, kemudian Bumdes Expander, PKK pakai Nissan matic, kemudian wisatanya “DoubleCabin”. Juga untuk fasilitas kesehatan berjalan, mobil ambulans Covid-19,” papar Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim.
Desa ini juga mempekerjakan sekitar 700 orang warga yang semula pengangguran. Kepala Desa Sekapuk Gresik berharap para perangkat Desa tak berpuas diri. Pencapaian fantastis ini terus dijadikan motivasi untuk mensejahterakan seluruh warga setempat. (Eddie Karsito).