FeaturedFigurInfokuRelationships

Kesederhanaan Itu Ternyata Mahal !

0

Oleh; Edwin Burhanudin. Kader/Caleg Dapil 3 Partai Gerindra Kota Bandung.

MASIH Dalam Suasana Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Mari Kita Belajar Hidup Sederhana Dari Salah Satu Bapak Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Yaitu Bapak DR. Drs. H. Mohammad Hatta, Karena Hingar Bingar Politik Tidak Harus Ditunjukan Dengan Seberapa Glamour Penampilan Dan Gaya Hidup Seorang Politisi Tapi Harus Lebih Mengedepankan Kontribusi Kita Kepada Bangsa Dan Negara Melalui Sumbangsih Pemikiran, Tenaga, Waktu Bahkan Harta Apalagi Para Pahlawan Dan Founding Fathers Kita Sudah Berkorban Jiwa Dan Raganya Bagi Kemerdekaan Bangsa Ini.

Dalam Buku Biography Ali Sadikin yang berjudul ” Bang Ali Demi Jakarta, 1966 – 1977 yang ditulis Ramadan KH

Gubernur Ali Sadikin waktu itu terhenyak mendengar berita bahwa mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta tidak mampu membayar iuran PAM, saking kecilnya uang pensiun yang beliau terima waktu itu.

Gubernur Legendaris itu terharu melihat kondisi Bung Hatta seorang pemimpin yang jujur hingga hidup susah dihari tua. Tidak hanya terharu Bang Ali Sadikin juga lansung bergerak untuk melobi DPRD DKI Jakarta agar menjadikan Bung Hatta sebagai warga kota utama, sehingga bisa terbebas dari iuran air dan PBB.

DPRD akhirnya setuju. Pemerintah pusatpun memberikan sejumlah bantuan, termasuk membebaskan biaya iuran listrik.

Ironi seorang Proklamator, mantan Wakil Presiden, mantan Perdana Menteri, dan seorang Bapak Bangsa Indonesia tak punya uang untuk membayar air dan listrik. Tapi itulah kejujuran seorang Mohammad Hatta. Padahal jika mau main proyek, Bung Hatta tentu bisa kaya raya.

Banyak kisah kesederhanaan Bung Hatta yang bisa membuat air mata mengalir.
Saat Bung Hatta tidak bisa membelikan mesin jahit untuk istrinya karena kekurangan uang atau sepatu Bally yang tak terbeli hingga akhir hayatnya guntingan iklan sepatu itu masih tersimpan rapi diperpustakaannya. Namun sepatunya tak pernah terbeli oleh Sang Proklamator.

Bung Hatta tidak Meninggalkan banyak uang tetapi beliau mewariskan keteladanan untuk Bangsa ini. Keteladanan yang kini makin jauh dengan perilaku korup para pejabat negara.

Sumber :
Buku Biography Ali Sadikin :
Berjudul “Bang Ali Demi Jakarta”; 1966 – 1977,
Penulis Ramadan KH.

admin

Miris ! Darurat Sampah Kota Bandung, Waktunya Ganti Slogan dari ‘Buang Pada Tempatnya’ Jadi ‘Simpan Sesuai Jenis’

Previous article

Catat Tanggalnya ! Sebanyak 210 Ribu Pohon Bakal Ditanam Pada Bandung Menanam Jilid Lima

Next article

You may also like

More in Featured